Merapi Merbabu Menoreh Ditetapkan Sebagai Cagar Biosfer UNESCO

Kawasan Gunung Merapi yang di antara Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO dengan nama Merapi Merbabu Menoreh..

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Setelah diusulkan pada tahun 2019, kawasan Gunung Merapi yang terletak di antara Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Diberi nama Merapi Merbabu Menoreh, cagar biosfer baru ini nantinya dikhususkan sebagai kawasan penelitian dan pendidikan, sehingga kelestarian alam serta flora-fauna di dalamnya dapat terus lestari.

UNESCO menetapkan 25 cagar biosfer dunia baru dari seluruh dunia, tiga diantaranya berada di Indonesia. Hingga saat ini, terdapat 714 cagar biosfer UNESCO di 129 negara. Hingga kini Indonesia telah memiliki total 17 cagar biosfer UNESCO. Tiga yang baru saja ditetapkan adalah Bunaken Tangkoko Minahasa, Karimunjawa Jepara Muria, dan Merapi Merbabu Menoreh.

Kawasan cagar biosfer Merapi Merbabu Menoreh terletak di Jawa Tengah. Gunung Merapi dan Gunung Merbabu sudah lama disahkan sebagai taman nasional, sedangkan Menoreh adalah pegunungan (perbukitan) yang terus dikembangkan menjadi destinasi wisata baru. Saat cuaca cerah, turis yang mendaki salah satu puncak gunung ini bisa melihat dua gunung lainnya.

(asiatoday.id)

Tempat yang paling tepat untuk menikmati cagar biosfer Merapi Merbabu Menoreh adalah Dataran Kedu. Dari sini, turis dapat melihat pemandangan indah Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di timur, serta Pegunungan Menoreh di selatan. Bagi masyarakat Jawa, Dataran Kedu ini memiliki arti penting karena menjadi lokasi tumbuh kembangnya peradaban Jawa kuno.

Proses Pengajuan Kepada UNESCO

Merapi Merbabu Menoreh sudah diajukan sebagai nominasi Cagar Biosfer Dunia kepada UNESCO sejak September 2019. Pemerintah bersama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sangat berharap kawasan ini dapat menjadi laboratorium alam yang didukung research-science dan pendidikan. Sehingga bisa tercipta harmonisasi antara alam dan manusia.

Kawasan Gunung Merapi dipilih karena dinilai memenuhi syarat sebagai cagar biosfer, yaitu memiliki keunikan bio diversitas, bio geografi, kultur, dan ekosistem. Selain dihuni ragam flora dan fauna unik, kawasan seluas 250.000 Ha ini juga mempunyai potensi pengembangan berkelanjutan serta logistic resource berupa riset science technology education yang mumpuni.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU