Walaupun tidak secara resmi dirayakan di Indonesia, Halloween masih memiliki daya tarik yang kuat. Kostum seram dan berbagai panganan manis menjadi hal yang akan selalu Anda temukan pada tanggal 31 Oktober. Namun, masih ada beberapa kota di dunia yang secara tradisional merayakan Halloween secara turun-temurun dengan tradisinya. Salah satunya adalah kota Salem yang terletak di Massachusetts, Amerika Serikat, yang juga dikenal sebagai Kota Penyihir.
Baca Juga: Beranikah Kamu Pakai Kostum Seram di 7 Tempat Wisata Paling Angker di Indonesia Ini Saat Halloween?
Tiap tahunnya, ratusan ribu orang mendatangi kota Salem guna merayakan Halloween. Tak seperti di tempat-tempat lain yang merayakan Halloween selama sehari, kota ini merayakan hari ini selama sebulan penuh. Berbagai atraksi dan tempat wisata bersiap untuk memberikan pengalaman menyeramkan nan menyenangkan untuk merayakan hari para orang mati ini. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa terdapat sejarah kelam yang akhirnya membuat kota ini dikenal sebagai kota penyihir.
Pada mulanya, Halloween merupakan salah satu perayaan bangsa Celtic, suku bangsa yang tinggal di sekitar Kepulauan Inggris, Eropa yang sudah ada sejak 2.000 tahun lalu. Setiap tahunnya, bangsa ini mengadakan tradisi Samhain, yang berarti “akhir musim panas”, guna merayakan tahun baru mereka pada tanggal 1 November.
Tanggal 1 November juga menjadi tanda telah berakhirnya musim panas dan masa panen, serta dimulainya musim dingin, yang sering diasosiasikan dengan kematian. Orang Celtic percaya bahwa malam sebelum tahun baru, pembatas antara kehidupan dan kematian akan mengabur dan para arwah akan kembali ke bumi.
Maka dari itu, pada tanggal malam 31 Oktober, orang Celtic akan mengadakan Samhain. Mereka akan membuat api unggun yang besar dan menggunakan pakaian seram guna membingungkan para arwah yang datang di tengah-tengah mereka.
Seiring banyaknya imigran dari Irlandia dan daerah Kerajaan Inggris ke Amerika Serikat pada masa kolonial, Halloween mulai banyak dirayakan di negeri Paman Sam. Akan tetapi, perayaan Halloween sangat dibatasi di daerah New England, termasuk kota Salem, karena adanya pelarangan dari penganut Puritan di daerah tersebut. Namun, lama-kelamaan perayaan orang mati ini berkembang di Amerika dan fungsinya bergeser sebagai perayaan keberhasilan panen.
Pada tahun 1692, kelompok Puritan di Salem mulai memburu dan menangkap orang-orang yang dianggap sebagai penyihir. Dalam 3 bulan, terdapat 20 orang yang telah dieksekusi karena dianggap sebagai penyihir tanpa bukti yang kuat. Semua korban eksekusi tersebut adalah perempuan dan diduga penghilangan nyawa ini terjadi karena masalah pribadi. Tragedi ini dikenal sebagai Peringatan Penyihir Salem atau Salem Witch Trials.
Menjadi sebuah sejarah yang kelam di kota Salem, akhirnya para korban Peringatan Penyihir Salem selalu dikenang dalam perayaan Halloween. Sejak tahun 1982, pemerintah kota Salem membuat perayaan Halloween selama sebulan pada bulan Oktober. Di sini, pengunjung tak hanya bisa mengikuti perayaan yang meriah, namun juga mengenang 20 korban eksekusi dalam Peringatan Penyihir Salem. Anda bisa datang ke Salem Witch Museum untuk belajar lebih dalam mengenai sejarah kota Salem. Salem Witch Dungeon juga dapat menjadi tempat yang wajib Anda kunjungi, karena Anda bisa langsung melihat kondisi penjara para korban eksekusi.
Halloween memang identik dengan perayaan orang mati. Namun, hari ini pun harus menjadi waktu bagi kita untuk mensyukuri kehidupan dan terus berbuat baik kepada sesama.