Kedatangan Jokowi di Kota Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua disambut haru dan suka cita. Bagaimana tidak, Jokowi menjadi Presiden Indonesia pertama yang menginjakkan kaki di tanah Asmat.
Didampingi Ibu Negara Iriana, Jokowi tiba di Pelabuhan Agats pada Kamis (12/4) sekitar pukul 12:40 WIT. Kedatangan Jokowi dan Ibu Negara ke Asmat dalam rangka kunjungan kerja. Dengan motor listrik berwarna merah, Jokowi dan Ibu Negara terlihat berboncengan menuju salah satu kampung di District Agats, Kampung Kayeh.
Setibanya di sana, warga Asmat tampak menari-nari menyambut Jokowi. Saat itu, Jokowi tampak mengenakan setelan baju putih dengan lengan digulung dan celana warna hitam. Menariknya, Jokowi pun tampak mengalungkan noken Asmat di lehernya.
Sedangkan Ibu Negara Iriana pun tampil senada dengan Jokowi. Baju atasan putih, celana hitam, dan selendang penutup kepala. Dalam video tersebut, Ibu Negara tampak bergembira dan ikut menari-nari bersama suku Asmat lainnya. Jokowi yang berdiri di sebelahnya pun ikut menari-nari kecil juga.
Jika melihat video di bawah ini, ada perasaan bahagia, bangga, dan haru. Untuk pertama kalinya seorang Presiden Indonesia menjumpai warga Asmat. Saudara satu bangsa yang tinggal di ujung timur Indonesia namun sangat jarang jadi perhatian.
Kaget tak menyangka bercampur haru, Suku Asmat tak menduga presiden mau datang ke tanah mereka. Jokowi adalah presiden pertama yang mennginjak tanah Asmat. pic.twitter.com/lszA9YDlc3
— Murtadha (@MurtadhaOne) April 13, 2018
Warga Asmat pun tampak gembira melihat Jokowi datang. Dalam video tersebut, salah seorang warga mengatakan,
“Untuk pertama kali presiden datang ke kabupaten Asmat. Saya perempuan Asmat sangat bahagia sekali..”
Rencananya, setelah kunjungi Kampung Kayeh di Distrik Agats, Kab. Asmat, Jokowi akan melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi daerah-daerah lainnya untuk meninjau proyek infrastruktur dan kunjungi acara di daerah yang terkena campak dan gizi buruk. Tak hanya itu, Jokowi juga berencana untuk mengunjungi salah satu museum di Kota Agats.
Suku Asmat dikenal dengan kemahirannya dalam membuat ukiran kayu tradisional dengan ornamen-ornamen perahu. Di tangan Suku Asmat, kayu-kayu pohon yang hampir tak bernilai berubah menjadi ukiran dengan nilai seni tinggi. Sentuhan tangan mereka hasilkan karya ukiran kayu yang dikenal hingga ke dunia internasional.
Menakjubkannya, hasil ukiran Suku Asmat dipamerkan dalam De Young Museum di Golden Gate Park di San Fransisco. Tak hanya di San Fransisco, hasil ukiran suku inipun ditampilkan di Museum of Natural Art di New York.
Ukiran-ukiran kayu hasil karya Suku Asmat sanggup menarik perhatian dunia internasional karena motifnya yang beragam dengan tingkat kerumitan tinggi. Ornamen-ornamen ukiran menggambarkan wajah nenek moyang, perahu, binatang-binatang yang dekat dengan kehidupan masyarakat seperti kasuari, serta motif-motif antropomorfik.