Masjid Nasir Al-Mulk, Warna-Warni Elok Masjid Kuno di Daratan Persia

Masjid Nasir Al-Mulk atau disebut juga Masjid Merah Muda merupakan salah satu masjid tua di Shiraz, sebelah selatan distrik Gowad-e-Araban, Iran.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Masjid Nasir Al-Mulk atau disebut juga Masjid Merah Muda merupakan salah satu masjid tua di Shiraz, sebelah selatan distrik Gowad-e-Araban, Iran. Dibangun oleh Dinasti Qajar Iran dan telah berusia lebih dari 150 tahun. Meskipun tidak semegah Masjid Al-Haram atau Masjid Nabawi di Arab Saudi, namun Masjid Al-Mulk menyimpan rahasia keindahannya tersendiri yang akan membuat siapapun terpesona.

Dilansir dari Huffington Post, Masjid Al-Mulk adalah salah satu masjid terindah di dunia. Keindahannya terletak pada jendela-jendela dengan kaca patri penuh mosaik warna-warni. Saat tertimpa cahaya matahari pagi, kaca-kaca ini akan memantulkan spektrum warna menakjubkan. Tidak hanya sampai di situ, lengkungan dan ceruk di bagian dalam masjid menapilkan detail rumit nan mengagumkan.

Disebut Masjid Merah Muda karena desain interior Masjid Al-Mulk ini didominasi oleh ubin berwarna merah muda. Pembangunan masjid dilakukan atas perintah dari Mirza Hasan Ali yang juga dikenal dengan Nasir Al-Mulk. Proses pembangunannya memakan waktu sekitar 12 tahun, dimulai dari tahun 1876 dan selesai pada 1888. Kini masjid ini berada di bawah naungan Yayasan Wakaf Nasir Al-Mulk.

(merdeka.com)
(IDN Times)

Arsitek yang merancang salah satu masjid terindah di dunia ini adalah Muhammad Hasan-e-Memar dan Muhammad Reza Kashi Paz-e-Shirazi. Mereka menggunakan kaca patri yang luas digunakan pada facade dan elemen tradisional lainnya seperti panj kaseh-i (lima cekungan) yang tampak dari interior masjid. Cekungan yang berjumlah lima memiliki filosofi rukun Islam yang umum di semua masjid-masjid kuno Persia.

Masjid Nasir Al-Mulk sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan berbagai kaca patri dan ubin warna-warni dalam arsitektur masjid yang biasanya digunakan pada gereja-gereja Eropa. Pada bagian iwan masjid atau aula besar memiliki struktur yang mirip dengan iwan asli yang terlihat pada banyak masjid Persia, seperti Masjid Shah (Isfahan). Perbedaannya terletak pada desain bunga berwarna cerah, bukan bentuk geometris seperti biasanya.

(trover.com)
 ©500px.com/Ramin Rahmani Nejad

Mengunjungi masjid ini, sangat disarankan datang pada saat pagi hari. Ketika cahaya matahari menimpa ratusan kaca patri dan memantulkan ragam pola mosaik warna-warni ke lantai masjid yang memukau mata. Pendaran cahaya indah dari kaca patri Masjid Al-Mulk menciptakan fitur definitif utama yang membentuk perasaan spiritual penuh warna kekaguman pada pengunjung ketika masuk.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU