Makanan tak lazim berikut ini, barangkali akan membuat Anda jijik dan tak masuk dalam nalar. Namun hal ini tak berlaku bagi sebagian wilayah lain yang ada di dunia.
Perbedaan budaya membuat sebagian makanan terdengar dan tampak¨menjijikkan¨, namun juga ¨tidak menjijikkan¨ bagi sebagian orang yang lain.
Pakar jiwa Samuel West pernah menyebutkan bahwa makanan adalah bagian dari identitas budaya dan anggapan kita, dan ini sangat dipengaruhi tempat dimana kita dibesarkan.
Misalnya saja pada makanan tak lazim, Marzu, yang ada di Italia. Makanan ini sejatinya adalah keju yang berisi dengan banyak ulat di dalamnya.
Bagi banyak orang, makan keju dengan banyak ulat adalah sesuatu yang perlu dihindari, namun makanan ini justru dicari sebagian orang.
Prosesnya adalah keju pecorino dibelah dan ditinggal di luar sehingga dihinggapi lalat yang kemudian bertelur. Telur lalat berkembang di keju dan enzimnya kemudian mengurangi lemak.
Meski dicari di Italia, penjualan keju yang dikenal dengan nama casu marzu (keju busuk) ini dilarang di Uni Eropa karena alasan kesehatan dan keamanan.
Ada pula makanan tak lazim lainnya yang barangkali membuat Anda justru mengernyitkan dahi dan ogah-ogahan untuk memakannya, atau justru tertantang untuk memakannya. Makanan itu adalah Penis Sapi di China dan Sperma Ikan di Rusia.
Penis sapi dikonsumsi untuk mereka yang hendak memiliki efek perangsang. Menurut pakar, perempuan harus makan bagian daging yang putih sementara pria mengonsumsi bagian daging yang lebih gelap.
Meski terdengar aneh dengan tampilan yang juga tak lazim ditemui, makanan ini justru sering diburu oleh sebagian kalangan.
Moloka adalah nama makanan sehari-hari di Rusia yang dibuat dari sperma ikan. Makanan jenis ini juga banyak ditemukan di Jepang dengan nama Shirako.
Meski bagi sebagian orang makanan ini tampak aneh, namun di belahan dunia Rusia, makanan sperma ikan ini justru menjadi makanan sehari-hari yang kemudian dibuat acar.