Museum terbaru di Kota Malno, Swedia ini melakukan terobosan baru dengan memamerkan kumpulan karya yang tak lazim dan berbeda dari biasanya, yakni kumpulan makanan menjijikkan.
Jadi, ketika Anda singgah ke museum ini, Anda akan disuguhkan tampilan aneka makanan menjijikkan yang tak pernah Anda temui sebelumnya dari seluruh dunia.
Sebelumnya, museum yang diberi nama Disgusting Food Museum itu resmi dibuka sejak Kamis (1/11/2018) silam. Museum ini menyimpan aneka kuliner aneh yang bisa Anda pandangi dengan leluasa.
wine tikus di Disgusting Food Museum Swedia (Foto/Reuters)
Aneka makanan menjijikkan yang dipamerkan dalam museum di Swedia tersebut antara lain adalah wine tikus. Wine tikus yang dipajang di tengah ruang museum ini menampilkan anggur berisi tikus.
Diketahui bahwa wine tikus ini merupakan minuman yang berkembang di Korea Selatan dan China, serta dianggap ampuh untuk mengobati beberapa jenis penyakit yang ada.
Fermentasi kacang kedelai dan bakteri di Disgusting Food Museum Swedia (Foto/Reuters)
Ada pula fermentasi kacang kedelai dan bakteri Bacillus subtilis yang ditampilkan dalam pameran ini. Bakteri Bacillus subtilis sendiri biasa ditemukan di dalam tanah dan saluran pencernaan manusia.
Tak semata melihat, pengunjung yang berkunjung ke sini diperkenankan pula untuk mencium, menyentuh, dan mencicipi makanan menjijikkan di seluruh dunia tersebut.
telur rebus embrio bebek di Disgusting Food Museum Swedia (Foto/Reuters)
Makanan menjijikkan lain yang dipajang dalam Museum di Swedia ini adalah Balut. Balut ini merupakan telur rebusan embrio bebek yang biasa menjadi kuliner pinggir jalan di Filipina. Selain di Filipina, makanan aneh satu ini juga ditemukan di Laos, Kamboja, Thailand, dan Vietnam.
deep fried tarantula di Disgusting Food Museum Swedia (Foto/Reuters)
Deep fried tarantula atau laba-laba besar yang digoreng kering menjadi makanan menjijikkan selanjutnya yang dipamerkan dalam museum. Makanan satu ini jadi camilan populer di Kota Skuon, Kamboja.
Disgusting Food Museum ini sejatinya ingin menampilkan bahwa rangkaian makanan menjijikkan yang tak masuk dalam nalar, bagi sebagian wilayah lain yang ada di dunia justru menjadi yang paling diminati.
Perbedaan budayalah yang membuat sebagian makanan terdengar dan tampak¨menjijikkan¨, namun juga ¨tidak menjijikkan¨ bagi sebagian orang yang lain.