Rekomendasi, 7 Museum Terbaik Indonesia yang Akan Lengkapi Destinasi Wisata Sejarah Anda

Selain menyaksikan panorama teluk dari atas bukit, Anda berkesempatan pula untuk wisata sejarah menilik perjuangan masyarakat Ambon pada zaman dahulu.

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Sudah sering naik gunung? atau menikmati debur di laut lepas? Kini saatnya Anda merencanakan liburan dengan berwisata sejarah, salah satunya ke museum. Berikut ini 7 museum terbaik di Indonesia yang jadi rekomendasi dalam melengkapi destinasi wisata sejarah Anda.

Baca Juga: Kumpulan Foto Museum Dessert yang Instagramable dan Bikin Lapar 

1. Museum Angkut, Batu

Koleksi mobil zaman ‘old’ Museum Angkut. (Foto/@amazingmalang)

Museum Angkut ini merupakan museum transportasi dan tempat wisata modern yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Museum ini terbagi dalam beberapa zona yang didekorasi dengan setting landscape model bangunan dari benua Asia, Amerika hingga Eropa.

Berbagai macam jenis transportasi bisa kamu temui di sini, mulai dari sepeda, mobil, kapal hingga pesawat. Didirikan pada 2014 silam, Museum Angkut ini digadang sebagai museum transportasi pertama dan terbesar di seluruh Asia Tenggara, lho.

2. Museum House of Sampoerna, Surabaya

tampak depan Museum House of Sampoerna. (Foto/@nafihidayah)

Masih dari Jawa Timur, kali ini ada Museum House of Sampoerna yang berada di Kota Surabaya. Dahulu bangunan ini merupakan gedung pentas yang dimiliki oleh manufaktur rokok terbesar di Indonesia, Sampoerna.

Di auditorium sentral, Anda akan menemukan kumpulan rokok-rokok dari pertama kali dibuat hingga rokok modern masa kini. Sementara di bagian timur bangunan, terdapat galeri seni, kios merchandise dan kafe yang dapat menjadi tempat istirahat bagi Anda yang lelah berkeliling.

3. Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh

Kemegahan Museum Tsunami di Banda Aceh. (Foto/@museumtsunami)

Museum Tsunami Aceh ini merupakan monumen simbolis bencana tsunami yang pernah melanda Aceh pada 2004 silam. Dirancang oleh arsitek asal Bandung, Ridwan kamil, museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris.

Anda akan diajak memasuki lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi. Di dalamnya, terdapat ruangan yang ditujukan untuk menghormati para korban tsunami dengan memajang nama mereka di seluruh dinding.

4. Museum Siwalima, Ambon

Tampak depan Museum Siwalima. (Foto/1hal.com)

Museum Siwalima terletak di kawasan Taman Makmur, berjarak 5 km dari pusat Kota Ambon. Bangunan ini dibangun di atas bukit dan menghadap ke teluk Ambon. Sehingga Anda dapat menikmati keindahan teluk yang cukup eksotis dari ketinggian.

Selain menyaksikan panorama teluk dari atas bukit, Anda berkesempatan pula untuk menilik sejarah masyarakat Ambon pada zaman perjuangan dahulu. Ribuan koleksi mengenai kelautan, geologi, dan biologika ada di dalam sini.

5. Museum Rekor Indonesia, Semarang

Koleksi Museum Rekor Indonesia. (Foto/Pesonaindo.com)

Museum yang terletak di kawasan Jamu Jagio Semarang ini telah mengoleksi sekumpulan rekor-rekor Indonesia yang telah tercatat. Museum Rekor Indonesia terbuka untuk kunjungan umum tanpa dipungut biaya, setiap hari kerja yakni Senin hingga Jumat mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul 14.00 WIB.

6. Museum Anak Kolong Tangga, Yogyakarta

museum mainan anak pertama di Indonesia. (Foto/@kejogjatour)

Dibangun pada Februari 2008, tak sedikit mainan yang dikoleksi museum ini berasal dari era 90-an. Lebih dari 16 ribu koleksi mainan, buku cerita, gambar, baik dari dalam negeri dan berbagai negara lainnya ada di sini.

Museum Anak Kolong Tangga lahir dari keresahan akan anak-anak dan remaja di kekinian yang cenderung melupakan budaya serta tradisi mereka. Dikelola oleh yayasan Dunia Damai, museum ini merupakan museum mainan pertama dan satu-satunya di Indonesia. lho.

7. Museum Blanco Renaissance, Ubud

Museum warisan Antonio Blanco. (Foto/find-travel.jp)

Museum Blanco Renaissance  didirikan oleh Antonio Blanco, seniman keturunan Spanyol dan Amerika yang menetap di Bali. Museum ini terletak di areal perbukitan sungai Campuhan, Ubud.

Museum ini tak pernah sepi pengunjung, sekitar 100 hingga 150 orang wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung untuk menikmati hasil lukisan Antonio Blanco memiliki nilai seni yang tinggi terhadap kehidupan orang Bali.

Baca Juga: Wisata Sejarah Indonesia yang Jadi Bukti Kejamnya Peperangan Masa Silam

Jadi, destinasi wisata sejarah mana dulu yang akan Anda kunjungi?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU