Melepas Rindu dengan Kuliner Masa Lalu di Pasar Kangen Jogja 2018

Ada thiwul, lopis ketan, cenil, sate gajih, sate kere, kipo, ketan srundeng, gebleg, wedang uwuh, kunir asem, wedang sere, bir jawa, es gosrok, juga sarsarparilla di Pasar Kangen Jogja 2018.

SHARE :

Ditulis Oleh: Himas Nur

Siapa yang sedang kangen dengan jajanan kanak-kanak tempo dulu? Ingin kembali menyantap kuliner zaman dulu yang sekarang rasanya sudah jarang ditemui? Kini, kerinduan dan romansa masa lalu itu dapat Anda temui melalui even Pasar Kangen Jogja.

Baca Juga: Keseruan Festival Kuliner Tempo Doeloe Jakarta yang Tak Boleh Dilewatkan

jajanan epik bernama ´rambut nenek’ (Instagram/voilajogja)

Even tahun ini berlangsung selama sepuluh hari, yakni dari tanggal 7 sampai 16 Juli 2018. Lokasinya di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Jalan Sriwedani Nomor 1.

Pada gelaran kesebelas ini, Pasar Kangen Jogja bertajuk Pasrawungan Ajur Ajer. Tema yang diusung ialah semangat akan toleransi dan saling menghargai antara penjual dan pembeli.

Berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, tema ini diwujudkan dengan merangkul sekitar 28 mahasiswa anggota Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) dalam penyelenggaraan stan kuliner.

poster pasar kangen (Instagram/pasarkangen)

“Makanan yang pengolahannya menggunakan alat modern pun tidak diperbolehkan. Makanan yang pengolahannya memerlukan freezer, kulkas, tidak boleh,” ungkap Wasdiyanta, Ketua Panitia Pasar Kangen Jogja 2018.

“Cilok dan cireng pun tidak boleh. Tahun lalu sempat lolos,” lanjutnya.

Seleksi ketat ini menyaring 80 stan kuliner tradisional. Makanan masa lalu yang tersedia antara lain thiwul, lopis ketan, cenil, sate gajih, sate kere, kipo, ketan srundeng, gebleg, dan pecel ndeso.

Sementara minumannya ada wedang uwuh, kunir asem, beras kencur, wedang sere, bir jawa, es gosrok, juga sarsarparilla.

hayo, masih ingat tak kalau yang warna warni ini namanya apa?(Instagram/jogjabikinlaper)

Baca Juga: Festival Sate Gurita di Bengkulu Siap Tarik Wisatawan dan Pecahkan Rekor Muri 

Kehadiran kuliner-kuliner zaman dulu ini membuat orang tua maupun pengunjung yang dahulu pernah tinggal di Yogyakarta bisa bernostalgia dengan masa lalu khususnya kuliner.

Yang belum melepas rindu dengan menjajal kuliner masa lalu, masih ada waktu hingga hari ini.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU