4 Kuliner yang Hanya Ada di Dieng, Wajib Dicoba Kalau Lagi Liburan ke Sini!

Kuliner khas Dieng yang wajb Kamu coba sekali, dijamin ketagihan!

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Setiap destinasi wisata pasti punya makanan khas unggulan, tak terkecuali Dieng. Bahkan makanan khas ini bisa dibilang sebagai sebuah kearifan lokal yang menjadi pertanda bahwa Kamu sedang berada di suatu daerah. Misalnya, ketika berlibur ke Semarang pasti akan identik dengan tahu gimbal. Atau saat ke Jogja akan identik dengan gudeg, dan banyak lagi contohnya. 

Di kawasan wisata Dieng juga ternyata ada beberapa makanan dan minuman khas yang wajib dicoba setiap wisatawan yang datang ke sana. Mau tahu apa aja? Simak ulasan berikut.

Mie Ongklok dengan cita rasa manis gurih dan kuah kentalnya

Mie ongklok dengan kuah kental dan sate. Foto oleh Wike Sulistiarmi/Phinemo

Mie ongklok merupakan salah satu sajian mie khas Wonosobo yang juga banyak dijual di Dieng. Mie ongklok ini terbuat dari mie kuning yang dicampur dengan kol (kubis) lalu direbus dan disiram dengan kuah kental. Kadang beberapa penjual juga menambahkan potongan tahu dan daun kangkung atau kucai sebagai bahan tambahan. 

Cita rasa mie ongklok ini cukup unik, karena cenderung ke arah manis. Kuah kental (biasa disebut luh) yang terbuat dari campuran kanji dipadukan dengan sambal kacang, membentuk rasa manis yang gurih dan lezat. Konon nama mie ongklok ini berasal dari istilah ongklok, keranjang kecil yang biasa digunakna untuk merebus mie tersebut. Keranjang kecil ini terbuat dari kayu dan ukurannya memang benar-benar kecil, hanya muat untuk satu kali rebusan mie dan sayuran. Tapi ada juga yang menyebutkan bahwa nama ongklok tercipta dari proses memasak mie yang sering “diongklok-ongklok”.

Sebagai teman makan mie ongklok, biasanya disajikan juga sate ayam atau sate sapi. Kalau sudah makan mie ongklok dan sate, dijamin bakal ketagihan dan rasanya pengen nambah terus. 

Tempe kemul yang kriuk dan bikin nagih, apalagi disajikan dengan secangkir kopi

Tempe kemul kuning khas Dieng. Foto oleh Wike Sulistiarmi/Phinemo

Tempe kemul ini sebetulnya varian lain dari tempe mendoan. Hanya saja ada perbedaan antara keduanya. Kalau tempe mendoan biasanya identik dengan makanan khas Banyumas. Yaitu tempe yang dibalut dengan adonan tepung lalu digoreng setengah matang, jadi masih agak basah. Beda hal dengan tempe kemul yang digoreng kering di bagian tepi dan tetap empuk di bagian tempenya, juga berwarna kuning. Warna kuning ini berasal dari pewarna alami yaitu kunyit atau kunir. 

Yang membedakan tempe kemul selain tekstur tepungnya adalah, adanya campuran daun kucai. Karena biasanya tempe mendoan lebih sering dicampur daun bawang ketimbang kucai. 

Nama tempe kemul sendiri konon diberikan karena dulunya kawasan Dieng sering tertutup kabut. Suhu udara yang sangat dingin membuat para warganya sering menggunakan kemul alias selimut. Maka dibuatlah makanan berupa tempe kemul ini, sebagai ciri khas masyarakat Dieng. 

Purwaceng, minuman herbal untuk kesehatan dan stamina

Purwaceng untuk hangatkan badan. Sumber foto

Purwaceng mungkin lebih dikenal sebagai minuman atau obat kuat untuk pria. Padahal sebetulnya purwaceng ini aalah minuman penambah stamina yang herbal dan aman untuk kesehatan pria maupun wanita. Hanya saja memang purwaceng ini bisa dijadikan obat kuat alami untuk para pria. 

Untuk wanita yang ingin mencoba minum purwaceng, jangan khawatir. Karena ternyata purwaceng untuk pria dan wanita memang berbeda. Untuk purwaceng pria, yang digunakan untuk obat kuat bentuknya kapsul. Sedangkan untuk purwaceng yang bisa dikonsumsi siapapun, bentuknya lebih ke serbuk, dan biasanya dicampur dengan kopi atau susu. 

Purwaceng yang dicampur dengan susu rasanya hampir mirip dengan susu jahe. Hangat di tenggorokan dan segar di badan. Bedanya, purwaceng sedikit memiliki rasa rempah yang khas. Sekali lagi, Kamu yang wanitapun bisa mencoba minum purwaceng. Aman, hangat di badan dan bisa untuk menambah stamina saat tubuh mulai lelah. 

Manisan carica, oleh-oleh khas Dieng yang manis dan asam

Caroca, manisan khas Dieng. Sumber foto

Ada satu buah unik yang hanya bisa tumbuh di kawasan Dieng, namanya carica atau pepaya gunung. Carica ini bentuknya mirip dengan buah pepaya, namun ukurannya lebih kecil. Carica sendiri merupakan jenis pepaya yang hanya mau tumbuh di daerah yang dingin dan lembab dengan ketinggian sekitar 1.500-3.000 mdpl. Di Bali tanaman sejenis carica ini sering disebut dengan Gedang Memedi.

Tak sulit menemukan manisan carica saat Kamu berlibur ke Dieng. Banyak pedagang oleh-oleh yang menjualnya, karena carica sendiri memang salah satu oleh-oleh paling khas dari Dieng. Rasanya manis dan sedikit asam. Paling enak dinikmati saat dingin. Daging buahnya manis dan sedikit kenyal. Mirip dengan buah pepaya yang belum terlalu matang. 

***

Dari empat kuliner di atas, mana yang paling ingin Kamu cicipi? Mie ongklok, tempe kemul, purwaceng, carica atau semuanya? Yang jelas kalau lagi liburan ke Dieng, jangan lupa untuk mencicipi semuanya. Dijamin nggak nyesel dan bakal ketagihan deh!

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU