Enak nggak-nya business trip kerap kali dirasa oleh pelaku business trip itu sendiri. Mau menolak tapi itu tugas! Tapi kalau berangkat terkadang juga menyiksa diri. Keresahan seperti itu kerap kali terlontarkan dari hari para business trip. Kondisi business trip harus Kamu pahami.
Apapun kondisinya, Kamu harus bijak menyikapinya
Kondisi seperti ini, lho! Yang selalu terjadi pada para business tripper:
Setiap perusahaan pastinya memiliki jadwal khusus untuk mengirimkan karyawannya untuk dinas luar kota. Tapi terkadang mereka yang kerja sambil jalan-jalan harus rela berangkat lagi karena adanya jadwal dadakan. Kalian bisa bayangin kan? Betapa capeknya. Kondisi business trip yang seperti ini kerap kali membuat pelakunya jadi resah.
Tujuan untuk keluar kota adalah bekerja. Bukan jalan-jalan! Jadi pasti banyak sekali pekerjaan yang menjadi beban perjalananmu. Tanggung jawab seorang business trip adalah menyelesaikan pekerjaannya dengan rapi. Setelah tugasmu selesai maka Kamu pun harus menyelesaikan laporan selama tugasmu di luar kota.
Selain tugas ke luar kota, Kamu pun mempuanyai tugas pokok yang dikerjaan di kantor. Pastinya bila Kamu ditugaskan ke luar kota tentunya pekerjaamu di kantor akan terbengkalai. Meskipun, sebelum berangkat Kamu sudah menyicil beberapa pekerjaan bahkan sudah menyelesaikannya.
Tetap saja kan, pasti ada kerjaan baru dari divisi lain yang siap menjadi bebanmu. Pulang dari luar kota semua tugas kantor menantimu.
Selayaknya orang kerja. Capek tenaga dan pikiran itu pasti. Apalagi Kamu berasa di luar kota. Rasa nyaman hotel terkadang mengalahkan rasa nyaman di rumah. Kamu harus fokus menyelesaikan rangkaian tugas yang sudah dibebankan kepadamu.
Pengalaman baru pasti ada dong! Bahkan Kamu akan menemukan beberapa cerita lucu ataupun konyol saat kerja sambil jalan-jalan bersama bos.
Ya, tergantung bosnya sih. Kalau bosnya enak sih, Kondisi kerja sambil jalan-jalan pun akan lebih santai. Tapi, Kalau bos kalian ribet dan terkadang agak rese. Pasti Kamu pun akan ribet menuruti segala perintahnya.
Kamu harus bisa mengambil hati si bos agar moodnya tetap terjaga. Kalau nggak? Kamu bakalan ribet sendiri.
Biasanya sih memang sudah disediakan hotel. Tapi apalah arti hotel mewah bila Kamu hanya bisa menikmatinya satu sampai dua jam. Waktu istirahat pasti banyak yang tersita.
Kalau tipe bos yang ribet, tentunya akan membuatmu pusing bukan kepalang. Minta ini, itu, diantar ke sana ke sini sesuka dia. Mau nolak pun pastinya Kamu pun tak enak. Nggak nolak rasanya capek sendiri.
Setiap perjalanan dinas pasti punya anggaran untuk uang saku. Semakin besar tanggung jawab yang Kamu pikul, semakin gede upah yang Kamu terima. Jadi meskipun upah sekali melakukan perjalanan dinas besar. Ingat beban pekerjaamu juga berat.
***
Dari 9 poin keresahan oleh mereka yang kerja sambil jalan-jalan, mana yang pernah Kamu alami? Sebenarnya sih, Kamu bisa menyikapi setiap hal yang terjadi saat perjalanan dinas. Bersikap profesional itu sudah cukup aman antara bos Kamu dan diri Kamu sendiri.
Baca juga, deh artikel menarik lainnya!