Sebuah penelitian yang dimuat dalam International Journal Tourism of Anthropology menemukan bahwa traveler yang sedang backpacking di Amerika Selatan cenderung bersifat entrepreneurial. Di mana mereka berani mengambil segala macam resiko untuk mendanai semua biaya perjalanan mereka sendiri.
Tren entrepreuneurial backpacker juga banyak muncul di kalangan backpacker di berbagai belahan dunia. Sebagai contoh adalah seorang bernama Gabriel Morris. Dia sudah mengelilingi 31 negara di dunia dan semua biaya perjalanan berasal dari video perjalanannya di youtube, kerja sama dengan travel insurance agency, dan lebih memilih jalan-jalan di negara yang murah.
Beda negara, beda karakternya. Lalu, bagaimana dengan karakter backpacker Indonesia?
Foto berasal dari sini
Belanja oleh-oleh sepertinya belum bisa lepas dari budaya backpacker maupun turis Indonesia. Bila turis lebih ekstrim dalam membeli oleh-oleh, backpacker Indonesia paling hanya membeli satu bungkus kopi sebagai buah tangan.
Foto berasal dari sini
Solo backpacker masih jarang terlihat di Indonesia. Daripada backpacking seorang diri, backpacker Indonesia lebih suka traveling bersama satu atau dua lagi temannya.
Foto berasal dari sini
Foto merupakan hal paling utama yang kerap dilakukan para backpacker. Tak hanya di Indonesia, di luar negeri juga demikian. Namun, backpacker Indonesia terkesan suka foto melulu. Foto sendirian, foto berdua, foto ramai-ramai, dan foto terus sampai bosan.
Foto berasal dari sini.
Berburu tiket promo pun menjadi ritual wajib!
Foto berasal dari sini
Selain tiket promo murah, backpacker Indonesia suka mencari hotel yang murah. Iya, namanya juga ‘backpacker’. Nggak salah, kok.
Apakah Anda tak tergiur melihat promo penginapan murah pada foto di atas? Saya saja langsung mengecek situs penginapan itu.
Yang patut dibanggakan, backpacker Indonesia berjiwa korsa. Mereka tak akan membiarkan temannya dalam kesusahan. Selalu siap sedia membantu teman. Satu orang dalam kesusahan, semua orang pasti ikut merasakan.
Foto berasal dari sini
Selain itu, mereka juga mudah berteman. Saat di guest house atau di stasiun kereta dan bertemu teman sejalan, mereka akan berubah menjadi seorang teman yang sudah lama kenal. Karena mereka menyenangkan.
Foto dokumentasi pribadi penulis
Hebatnya lagi, dimanapun berada, selalu ada teman yang bisa disinggahi. Entah teman dari sosial media atau dunia nyata. Itu karena sifat mudah berteman mereka. Jadi punya banyak saudara.
foto berasal dari sini
Satu lagi, anak backpacker Indonesia tak hanya mudah berteman, mereka juga mudah untuk di ajak share cost.
***
Dimanapun Anda sedang traveling, bertemu orang Indonesia apalagi dalam satu daerah yang sama, sudah seperti bertemu saudara. Karena karakter backpacker Indonesia pada umumnya sangat supel, ramah, dan berjiwa korsa.