Pemerintah Kota Florence, Italia Tengah memberlakukan aturan denda bagi siapapun yang makan di tempat umum. Aturan ini berlaku selama makan siang dan makan malam waktu setempat, yakni mulai dari tengah hari sampai pukul 3 sore dan 6 sore hingga pukul 10 malam.
Mungkin terkesan kejam ya, namun aturan ini diterapkan agar tidak ada turis dan siapapun yang hidup di jalanan.
Alasan lainnya, karena tidak lain untuk melindungi situs bersejarah di Italia karena Kota Firenze atau Florence sendiri merupakan kota kuno yang menjadi tempat kelahiran banyak tokoh besar pada Abad Pencerahan.
“Aturan baru ini tidak ditujukkan untuk pariwisata secara umum tetapi bagi turis yang tidak berpendidikan, yang hidup di jalanan dengan makan siang mereka,” kata Walikota Firenze, Dario Nardella kepada The Times.
Foto/pixabay.com
Beberapa tempat turis yang dilarang yakni jalanan penting, museum seni di Galeri Uddizi, dan toko wine tua All’Antico Vinaio.
Denda yang dikenakan cukup bikin kantong bolong, berkisar 125-200 Euro atau senilai Rp250.000-Rp850.000.
Aturan ini dipilih karena ternyata banyak wisatawan dan turis yang sengaja menghindari makan di restoran atau kafe Italia untuk menghemat biaya. Padahal, diketahui kota Firenze ini adalah destinasi turis berbujet rendah dengan biaya penginapan dan maskapai yang murah.
Saat ditanya mengapa memilih aturan ini, sang Walikota menjawab bahwa aturan ini bukanlah bentuk hukuman.
“Ini bukan sebuah hukuman, lebih kepada membuat jera. Jika turis berperilaku di Firenze seperti di rumah maka mereka akan selalu disambut baik, terutama jika mereka ingin mencoba spesialisasi gastronomi kami,” jelas Nardella.
Kini sudah banyak papan aturan dilarang makan di tempat umum telah dipasang di sudut Firenze. Bukan hanya itu, Roma dan Venesia juga telah berlakukan aturan ini, khususnya di situs bersejarah.