Festival Payung Indonesia 2017 Jadi Sarana Edukasi dan Hiburan Kota Solo

Ternyata payung bukan barang sepele di sekitar kita, namun memiliki makna seni yang mendalam. Dari event ini kamu bisa lebih mengenal payung di Indonesia.

SHARE :

Ditulis Oleh: Vania Malinda

Festival Payung Indonesia 2017 digelar di Solo, Jumat sampai Minggu (15-17/9).

Festival Payung Indonesia 2017 kembali digelar di Kota Solo, Jawa Tengah. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang bertempat di Taman Balekambang, pada tahun ke empat ini Festival Payung Indonesia diadakan di kawasan Puro Mangkunegaran, Kota Solo, Jawa Tengah. Event yang diadakan selama tiga hari mulai tanggal 15 sampai 17 September 2017 ini resmi dibuka pada Jumat (15/9) malam.

Setiap harinya masyarakat maupun wisatawan disajikan berbagai macam suguhan dan acara menarik yang berbeda-beda. Seperti pada hari pertama, pengunjung bisa menyaksikan pagelaran fashion show kain lurik dan payung dari pedan Klaten, Flash Mob-BKKT UNS, arak-arakan payung, Konser Bengawan Solo Orkestra, dan lain-lain. Di hari kedua ada Sarasehan dengan topik Pengembangan Desa Payung yang berbasis Heritage untuk Destinas wisata dan edukasi, ada juga workshop dan pentas tari dari berbagai daerah. Sedangkan pada hari terakhir, Pengunjung disajikan Pentas tari dari berbagai sanggar tari, ada workshop Fotografi bersama Darwis Triadi, kemudian Gelar Pentas Maestro tari Indonesia, sampai penganugrahan kepada perajin payung dan maestro tari Indonesia.

Koleksi payung unik di Festival Payung Indonesia 2017, Mangkunegaran Solo.

Selain rentetan acara tersebut, pengunjung juga bisa melihat ratusan payung rajut dari berbagai daerah. Payung-payung yang ditampilkan pada Festival Payung Indonesia ini bukanlah payung biasa yang sering  digunakan pada saat hujan. Namun payung ini mempunyai nilai seni dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Di tahun ke empat ini, Festival Payung Indonesia mengusung tema “Sepayung Indonesia” yang memiliki makna Keanekaragaman dan juga kekayaan budaya,ras dan suku di Indonesia. dalam arti lain yaitu Bhineka Tunggal Ika yang dimiliki oleh Indonesia. dari keanekaragaman itu justru bisa memperindah Negara Indonesia.

Festival Payung Indonesia 2017 sajikan makanan unik bagi pengunjung.

Tidak hanya beragam hiburan dan pentas seni yang bisa dinikmati oleh pengunjung, namun pengunjung dan wisatawan juga bisa menikmati berbagai macam kuliner unik yang telah disediakan di stand kuliner Festival Payung Indonesia.

Selama tiga hari berlangsungnya Event ini,setiap sudut kawasan Puro Mangkunegaran disulap menjadi berwarna-warni, karena pameran payung dari berbagai negara tidak hanya ditempatkan di satu sudut saja, melainkan di seluruh penjuru kawasan Puro, mulai dari halaman depan, pelataran Puro, hingga lorong-lorong gedung yang ada di kawasan ini.

Foto-foto bertema payung oleh profesional juga ditampilkan di Fest Payung.

Selain pameran payung hias juga ada pameran fotografi sepayung Indonesia oleh Reca Ence AR, dan Guston R. Foto Payung Nusantara Tempo Doeloe, dan Foto Payung Relief Candi Zaman Klasik.

Banyaknya Pameran payung hias dan fotografi ini tidak hanya semata-mata menjadi sarana edukasi masyarakat, namun juga menjadi fasilitas untuk berswafoto bersama keluarga dan orang terkasih.

“kesini mau main sih, mau hunting foto, soalnya tempatnya bagus-bagus” ungkap Afika(18) salah seorang pengunjung Fetival Payung Indonesia kemarin.  

Hampir seluruh masyarakat yang datang sibuk berfoto ria dan menjadikan payung-payung cantik dan pameran fotografi tersebut sebagai latar belakang di foto mereka. Bahkan ada juga wanita-wanita yang berdandan menggunakan kostum lengkap dengan riasan menjadi model dari para fotografer handal.

Hal tersebut bukan semata-mata hanya keisengan belaka, namun pada Event ini memang ada hal yang menarik yaitu adanya Lomba Foto On The Spot Sepayung Indonesia dengan total hadiah jutaan rupiah untuk tiga orang pemenang dan tiga juara harapan.

Festival Payung Indonesia 2017 ini tidak hanya dimeriahkan oleh seniman-seniman Indonesia saja, namun juga turut serta pertunjukan tari dari Chiang Mai Group Thailand  dan tentunya juga pameran dan workshop payung tradisional khas Negara Thailand.

Adapun maestro-maestro tari Indonesia yang namanya sudah besar di Indonesia dan turut memeriahkan event ini diantaranya ialah, Hj. Munasiah Dg. Jinne,  Dariah, Rusini, Ayu Bulantrisna Djelantik, Retno Maruti, dan Didi Nini Thowok.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengharapkan event ini bisa terus diselenggarakan di tahun-tahun berikutnya. “Saya berharap event ini bisa terus digelar menjadi kegiatan tahunan supaya bisa mengajak negara-ngara lain di ASEAN bergabung dan menjadikan ajang ini sebagai event Internasional”

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU