Kebakaran Gunung Sindoro – Sumbing, Temanggung, Jawa Tengah sejak hari Senin (10/9/2018) hingga kini tak kunjung padam. Ada banyak sekali fakta-fakta yang peristiwa kebakaran ini. Berikut ini adalah salah satunya:
Ketika petugas mengetahui adanya kebakaran hutan di lereng Gunung Sindoro – Sumbing, jalur pendakian langsung ditutup pada Senin (10/9/2018).Diketahui, titik api terlihat sejak pukul 19.15 Senin.
“Pendaki yang sudah berada di puncak diminta untuk segera turun,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi.
Menanggulangi api, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana pun memerintahkan jajarannya menggunakan jasa pawang hujan untuk memadamkan kebakaran Gunung Sindoro – Sumbing.
“Saya perintahkan kepada kalakhar (kepala pelaksana harian, red) BPBD di Temanggung, Wonosobo, dan Magelang untuk mencoba gunakan kearifan lokal dengan menghadirkan pawang hujan,” kata Sarwa pada Rabu, (12/9).
Akibat peristiwa ini ada sebanyak 541 pendaki dievakuasi dari puncak Sumbing. Seluruhnya sudah dievakuasi.
“Seluruhnya sudah dievakuasi,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Magelang Edy Susanto dilansir dari Kompas (13/9/2018).
Kawasan hutan di lereng Sumbing yang terbakar mulai meluas. Musim kemarau yang kering membuat vegetasi di lereng mudah terbakar.
Proses pemadaman pun menemui sejumlah kendala. Gito Walngadi, mengatakan hingga saat ini puluhan ralawan dari berbagai unsur, antara lain Perhutani, pengelola bascamp pendakian, dan masyarakat setempat, masih mencoba memadamkan api.
“Medan yang terjal dan curam cukup menyulitkan kami. Juga peralatan yang minim pemadaman api hanya dengan alat ranting cara digepyok dan ditabur tanah” jelas Gito.
Melansir dari Kompas, kebarakan hutan sejak Senin meluas hingga wilayah Magelang pada Selasa (11/9/2018).
Di wilayah Temanggung kebakaran terjadi di petak 20 Resort Pemangku Hutan, kemudian merambat ke Petak 2 Magelang atau pos 4 Pendakian Kaliangkrik.
“Petak 2 Magelang masuk wilayah administratif Desa Butuh, Desa Mangli dan Desa Prampelan,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Magelang, Edy Susanto.