Destinasi Unggulan, Tapi Sampah di Labuan Bajo Masih Memprihatinkan

Sebagai salah satu '10 Bali Baru' yang dinobatkan oleh Kementerian Pariwisata, sampah di Labuan Bajo masih tergolong sangat memprihatinkan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Shabara Wicaksono

Sebagai salah satu ’10 Bali Baru’ yang dinobatkan oleh Kementerian Pariwisata, sampah di Labuan Bajo masih tergolong sangat memprihatinkan.

Sampah di Labuan Bajo masih jadi masalah utama. (Foto/beritaflores).

Baca juga: Hal yang perlu dipahami sebelum Live on Board di Labuan Bajo.

Kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur memiliki banyak potensi wisata, salah satunya yang telah mendunia adalah Taman Nasional Komodo yang resmi menjadi bagian dari New7 Wonders of Nature.

Di tengah perkembangan sektor pariwisata yang begitu pesat, ada satu masalah muncul.

Perkembangan pariwisata tak berbanding lurus dengan kualitas kebersihan lingkungan yang masih tergolong sangat memprihatinkan. Pemandangan yang terlihat di titik strategis seperti pelabuhan, pasar, pesisir pantai hingga di tengah laut masih banyak ditemui sampah.

“Sampah di Labuan Bajo ini menjadi masalah utama, musuh bersama dari pariwisata di sini,” kata Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula saat acara BUMN Peduli Penanggulangan Sampah di Labuan Bajo.

Agustinus mengakui sampah di Labuan Bajo menjadi sumber masalah sejak Labuan Bajo terbentuk menjadi kabupaten tersendiri pada tahun 2003.

Turis di Labuan Bajo dapat dengan mudah menemui banyak sampah terutama di kawasan pantai, atau di dermaga pelelangan ikan di mana banyak sampah kemasan rumah tangga, kayu, kaca dari botol minuman, sampai terpal.

Sementara di darat, selokan dipenuhi sampah kemasan minuman.

Padahal, terdapat banyak tempat sampah di titik pusat kota. Yang menjadi masalah adalah pengangkutan sampah yang belum maksimal. Beberapa tempat sampah tampak penuh sampai menggunung. Luas tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Labuan Bajo juga terbilang tidak seimbang dengan produksi sampah harian.

Data dari Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kabupaten Manggarai Barat menyebutkan luas TPA di Labuan Bajo adalah 25 meter x 90 meter. Sedangkan dalam satu hari Labuan Bajo memproduksi 112.4 meter kubik sampah atau setara 12,8 ton.

Baca juga: Seperti ini gaya glamor dan seksi keluarga Bakrie di Labuan Bajo.

“Tempat pembuangan akhir sampah di Labuan Bajo yang menjadi masalah karena sudah penuh,” ujar Agustinus.

Agustinus menambahkan, sejalan dengan perkembangan wisata dan infrastruktur di Labuan Bajo, ia yakin masyarakat akan makin sadar akan kebersihan. Bulan September ini rencananya akan dibangun lima hektar TPA baru untuk mengatasi permasalahan sampah di Labuan Bajo.

Labuan Bajo dengan jumlah penduduk 32.000 jiwa merupakan gerbang ke Taman Nasional Komodo. Tahun 2017 tercatat 50.000 wisatawan yang masuk ke Labuan Bajo.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU