Sebagai negeri yang multikultural, setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan adat kebiasaannya tersendiri. Terdapat satu tradisi dan adat kebiasaan unik untuk mengatasi masalah percintaan yang berasal dari tanah timur Indonesia. Daun Bungkus Papua oleh masyarakat sangat dipercaya mampu menambah kejantanan pria dewasa.
Sebenarnya khasiat Daun Bungkus Papua bukanlah sebatas urusan percintaan saja, namun juga berbagai permasalahan kesehatan lainnya. Sejak dahulu, masyarakat Papua telah memanfaatkan Daun Bungkus Papua sebagai bahan dasar untuk membuat ramuan tradisioanl. Secara morfologi, Daun Bungkus Papu berbentuk perdu dan bersifat endemik hanya tumbuh di tanah Papua.
Daun Bungkus Papua dipercaya memiliki khasiat alami untuk mengatasi berbagai macam gangguan penyakit. Setidaknya terdapat lima manfaat Daun Bungkus Papua, berikut adalah uraiannya.
Daun Bungkus Papua biasanya dijual dalam bentuk bubuk kemasan botol berukuran 10 cm. Setiap satu botol Daun Bungkus Papua dijual dengan harga yang cukup terjangkau, sekitar IDR 20.000-30.000. Prosedur penggunaannya pun cukup mudah yaitu sebagai berikut.
Khasiat Daun Bungkus Papua memberikan efek yang relatif instan, namun demikian tidak dapat diperoleh dengan sekali saja pemakaian. Setelah digunakan, penis yang telah diberi perlakuan dengan Daun Bungkus Papua akan terasa sangat gatal dan panas yang luar biasa.
Hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang berusaha membuktikkan khasiat Daun Bungkus Papua. Namun Ketua umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia, dr. Hardhi Pranata menjelaskan prinsip pembesaran penis adalah adanya aliran darah arteri yang terus menerus ke bagian korpus skrotum serta menghambat aliran darah baliknya. Hal ini kemudian menyebabkan korpus skrotum terisi darah dan membesar.
Menurut salah seorang peneliti herbal Drs. I Made Budi, M.Si dari Universitas Cendrawasih menjelaskan bahwa khasiat Daun Bungkus Papua diduga terletak pada bagian trikoma atau rambut daun. Made juga mengingatkan agar berhati-hati menggunakan Daun Bungkus Papua karena belum ada penelitian ilmiah dan petunjuk yang jelas.