Beberapa waktu lalu dunia pendakian dihebohkan dengan aksi bule asal Prancis yang mendaki di 21 gunung berapi Indonesia hanya dalam waktu sebulan. Yang lebih bikin heboh karena bule ini mendaki dengan mengikuti jejak sampah biar nggak nyasar. Orang pun lantas ramai membicarakan tentang kondisi gunung yang menurut mereka memalukan, karena penuh dengan sampah ini.
Tapi di balik semua komentar netizen, Rémi Colbalchini ternyata punya cerita menarik. Bule asal Prancis ini menyimpan banyak hal yang mungkin belum Kamu ketahui sama sekali.
Kamu mungkin bertanya-tanya, kok bisa ya ada bule yang bisa naik 21 gunung di Indonesia cuma dalam waktu sebulan? Emangnya dia ngerti di mana aja gunungnya? Terus emangnya dia paham wilayah Indonesia? Atau nggak ngerasa kesulitan waktu melakoni ekspedisi KakiApi?
Nah sebetulnya, Rémi Colbalchini ini bukan “orang baru” di Indonesia. Dia sudah cukup lama lho tinggal di sini. Terhitung dari Oktober 2015 sampai Mei 2017 dia menetap di Indonesia. Kalau dihitung-hitung sih sekitar 1 tahun 6 bulan gais.
Rémi ternyata adalah seorang engineer yang bekerja untuk perusahaan Prancis yang bergerak di bidang geofisika yang juga berkolaborasi dengan BMKG. Mungkin dari sini juga dia mulai paham tentang kondisi alam di Indonesia.
It was my first experience in Asia, and I’ve been really pleasantly surprised. I really like Indonesia.
Begitu yang diungkapkan Rémi Colbalchini pada Phinemo. Hidup di Indonesia adalah pengalaman pertamanya mengenal negara Asia. Dan dia merasa sangat terkejut, karena ternyata Indonesia sangat indah.
Nggak cuma indah, menurutnya Indonesia juga negara yang sangat kaya, ada banyak hal yang bisa dan harus dia lakukan di negeri ini. Satu hal yang membuat Rémi jatuh cinta adalah kemurahan hati dan senyum tulus dari orang-orang Indonesia, yang menurutnya sangat sulit ditemukan di tempat asalnya, Eropa.
Oh ya gais, Rémi juga bilang kalau orang Indonesia itu baik dan santai lho! Makanya, nggak usah “senggol-senggolan” yak, dibawa santai aja! Hehe…
I think the word which best represents Indonesia is Nusantara.
Nusantara sendiri memang dikenal sebagai julukan lain untuk Indonesia. Tapi buat Rémi Colbalchini “Nusantara” nggak cuma sekadar julukan, ada makna yang kuat di balik kata tersebut. Nusantara menggambarkan tentang Indonesia yang beragam, kaya dan punya persatuan kokoh.
Nusantara adalah gambaran tentang kekayaan alam Indonesia, yang di dalamnya ada lebih dari 13.000 pulau. Jumlah pulau yang nggak sedikit pastinya. Belum lagi di setiap pulaunya hampir punya kekayaan budaya, bahasa dan tradisi yang berbeda-beda. Ini yang akhirnya menjadikan Indonesia benar-benar kaya.
Hal lain yang ia pahami tentang nusantara adalah keragaman kehidupan beragama yang bervariasi. Ada banyak keyakinan dan agama di Indonesia, semuanya punya cara berpikir yang beda tapi bisa saling bersatu dan saling terhubung antara satu dan yang lain. Semua menyatu dalam persatuan nasional yang kokoh.
Makna nusantara inilah yang akhirnya membuat Rémi merasa terkesan selama hidup di Indonesia.
Kamu mungkin penasaran, kenapa Rémi memilih Indonesia untuk tempat melancarkan ekspedisi KakiApinya? Ternyata, dia bahkan nggak pernah memilih Indonesia, tapi justru Indonesialah yang membuatnya memilih untuk melakukan ekspedisi ini.
I didn’t choose Indonesia, I chose this project, expedition because of Indonesia.
Merasa jatuh cinta dan terkesan selama hidup di Indonesia membuatnya merasa perlu untuk membuat sebuah kenangan dan pengalaman luar biasa. Yang akan selalu ia kenang selama hidupnya dan nggak mungkin bisa untuk dilupakan sampai kapanpun.
Rémi yang mencintai naik gunung dan Indonesia yang punya ratusan gunung berapi membuatnya memutuskan untuk melakukan ekspedisi KakiApi ini.
Sayangnya Rémi menemukan sisi ironis di balik megahnya gunung di Indonesia, yaitu soal sampah yang tersebar di mana-mana. Padahal gunung di Indonesia itu sangat cantik, apalagi pemandangan lanskapnya. Dia lantas berkeinginan untuk mendaki lagi ke gunung-gunung Indonesia supaya bisa menyebarkan semangat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam gunung.
Sepertinya kenangan memang selalu jadi sesuatu yang berharga dan nggak tergantikan dengan apapun. Nggak akan lekang meski dimakan waktu sekalipun. Maka itu juga yang didapatkan Rémi setelah melakukan ekspedisi KakiApi.
Satu cerita yang paling terkenang untuknya adalah saat mendaki Semeru. Saat pagi hari ia harus turun dengan cepat dari puncak Semeru, mencari ojek untuk mengantarnya ke padang gurun Bromo. Dilanjutkan dengan mendaki Bromo dengan tergesa-gesa, lalu turun dan mencari ojek lagi ke Probolinggo. Nggak berhenti di situ, ia lalu naik kereta menuju ke Banyuwangi dan siap mendaki Ijen. Bayangkan, semua itu dilakukannya dalam satu hari!
Atau ada juga pengalamannya saat mendaki Gunung Agung bersama Fanny -kekasihnya-. Melewati jalur pendakian setapak yang epik dan sulit untuk bisa saling menyalip. Tapi menurtnya ini adalah pendakian yang paling menyenangkan, mungkin karena ada si pujaan hati juga ya. Hehe…
***
Ternyata begitulah Rémi Colbalchini memandang Indonesia. Semoga bisa jadi inspirasi buat Kamu supaya lebih peduli dan cinta sama Indonesia. Khususnya buat para pendaki, semoga bisa lebih menjaga kebersihan gunung dengan nggak buang sampah sembarangan. Mereka yang orang asing aja peduli, masak Kamu yang anak bangsa pura-pura nggak peduli?