Cara Motret Gerhana Bulan

Pengen menikmati gerhana bulan? Mending belajar cara motretnya sekalian deh!

SHARE :

Ditulis Oleh: Daffa Argy

 

(Ilustrasi) Belajar fotografi malam biar bisa motret bulan kayak gini. Foto oleh Daffa Argy/Phinemo

Gerhana merupakan salah satu fenomena alam yang langka terjadi, oleh karena itu kita sering ingin mengabadikan fenomena ini dalam bentuk foto atau pun video.

Nah, ada kabar gembira untuk kalian para penggemar langit malam. Berdasar informasi dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),  pada tanggal 7-8 Agustus akan terjadi gerhana bulan sebagian. Gerhana bulan sebagian tersebut akan berlangsung selama 5 jam 4,9 menit. 

Gerhana bulan sebagian ini dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.

Indonesia disebut sebagai tempat terbaik menyaksikan gerhana bulan sebagian ini. Kamu bisa mengamatinya mulai Senin, (7/8) pukul 22:50 WIB, hingga Selasa (8/8)  pukul 03:50 WIB. 

Pada saat bulan penuh, bumi berada antara bulan dan matahari. Sinar matahari terpantul ke arah kita sehingga tak ada bayangan untuk menyajikan kontras. Berbeda pada saat bulan sabit, yang bisa direkam dengan eksposur lebih panjang atau latar belakang yang lebih gelap untuk memperlihatkan cahaya terbaiknya.

Yang perlu diperhatikan jika ingin memotret gerhana bulan

Yang pertama adalah Kamu harus tahu pasti kapan terjadinya gerhana bulan itu akan tiba, dan pastikan bulan berada di arah yang akan kita potret. Kita dapat pelajari tanggal, jam, dan lokasi pasti kejadian gerhana tersebut dengan mencari informasi dari pusat astronomi, internet, dan media lain.

Usahakan gunakan kamera DSLR/mirrorless. Kamera smartphone tidak memungkinkan karena fitur kamera smartphone tidak dapat mengakomodir spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk menangkap objek bulan, bahkan kamera smartphone kekinian sekalipun.

Selanjutnya siapkan alat-alat pelengkap untuk memotret bulan yaitu tripod, lensa tele range 400 sampai 600 milimeter. Carilah tempat yang tidak banyak cahaya, jauhi perkotaan dan bila memungkinkan cari tempat yang tinggi untuk menghindari kebocoran cahaya.

Datanglah ke tempat yang sudah ditentukan terlebih dahulu karena tidaklah mudah untuk mengatur aperture di kamera dengan tepat, tanpa riset sebelumnya. Pastikan juga pada musim kemarau, karena untuk mendapatkan gambar yang jelas dan tidak terlalu banyak awan yang terbaik pada musim kemarau.

Untuk mendapatkan ketajaman gambar yang maksimal gunakanlah F (diafragma) di atas 8.0 dan gunakan iso di bawah 200 untuk mendapatkan kualitas gambar yang jernih. Nah, dengan kondisi itu, tentunya bila shutter speed tinggi cahaya yang masuk ke sensor kamera kurang, jadi gunakanlah shutter speed rendah dan jangan lupa gunakan tripod untuk menjaga kestabilan kamera.

Biasanya, shutter speed di bawah 1/1 sangatlah sensitif terhadap guncangan, hindarkan dari guncangan apapun, termasuk saat menekan shutter, itu juga dapat memberi efek guncangan. Jika tidak memiliki kabel shutter, gunakan fungsi timer di kamera. Jangan lupa matikan stabilizer yang ada di lensa bila ada, karena dapat menimbulkan efek shaky. Fokuskan secara manual juga untuk mendapat titik yang tepat dan lepas filter lensa bila ada.

Jangan batasi jumlah jepretan, mending bawa kapasitas kartu memori yang besar biar Kamu bisa mengambil gambar beberapa kali secara berkelanjutan. Ini untuk mendapatkan hasil terbaik, khususnya dengan kamera DSLR berlensa tele. Memotret dengan panjang eksposur berbeda-beda akan meningkatkan kemungkinan mendapatkan foto terbaik. Secara berkala tingkatkan eksposur sampai gambar bulan menjadi gelap.

Pilih latar belakang yang menarik. Untungnya bulan bergerak lambat sehingga pastikan cukup waktu untuk mendapatkan latar berupa bangunan, pohon, atau obyek lain untuk mendukung gambar bulan pada posisi yang tepat. Monoton soalnya kalau cuma buletan bulan tanpa pemanis apapun.

***

Memotret gerhana bulan sangatlah menyenangkan karena dapat melihat dengan jelas tekstur bulan tersebut yang begitu indah, terlebih lagi jika kita memotret dengan ditemani seseorang yang kita sayangi. Sensasi yang kita dapat sangatlah sulit untuk diulang kembali karena harus menunggu bertahun-tahun.

Hal-hal yang harus dihindari ketika memotret gerhana bulan yaitu awan mendung, banyaknya polusi cahaya dari lampu sekitar, dan tempat yang rendah (carilah tepat yang tinggi). Oya, biarpun menggunakan shutterspeed rendah, tapi jangan menggunakan shutter speed di bawah 20”. Terakhir yang paling penting ialah jangan lupa melepas tutup lensa ya!

Selamat mencobanya, semoga bermanfaat!

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU