Akhir-akhir ini peristiwa kebakaran hutan di kawasan Gunung di Indonesia marak terjadi. Ada banyak kemungkinan terjadinya kebakaran itu, bisa saja karena cuaca, tapi adapula yang terjadi karena ulah manusia. Lalu apa yang harus dilakukan agar bisa mengantisipasi dan mencegahnya? Berikut ini cara mencegah kebakaran hutan di Gunung yang wajib diketahui para pendaki:
Cuaca dingin gunung sering menjadi alasan mengapa banyak pendaki membuat api unggun selama mendaki. Tapi tahukah Anda ternyata api unggun berpotensi membuat kebakaran hutan terjadi. Beberapa kasus kebakaran hutan di Gunung bahkan terjadi karena pendaki lupa mematikan api unggun.
Jika tidak memerlukannya, lebih baik tak usah buat api unggun selama mendaki. Beberapa gunung di Indonesia kini juga sudah menerapkan larangan api unggun demi menjaga lingkungan. Lebih baik bawa sleeping bag yang tebal untuk menghangatkan diri.
Jika Anda adalah orang yang tak pernah mendapatkan ilmu tentang pembuatan api unggun lebih baik tanya ke orang yang lebih berpengalaman. Hindari tempat-tempat yang memang mudah terbakar seperti kawasan dengan ilalang kering yang mudah terbakar.
Matikan api ketika tidur dan ketika sudah tidak Anda gunakan atau sudah Anda tinggalkan. Biasanya kebakaran terjadi karena pendaki lupa mematikan api unggun.
Banyak sekali kasus kebakaran hutan karena putung rokok. Jika Anda merokok, lebih baik lebih berhati-hati, apalagi ketika musim panas dan kering. Dahan dan ilalang mudah terbakar.
Lalu di mana membuat putung rokok yang benar di Gunung? Banyak yang bilang, “masukin saku aja”.
Intinya, pastikan putung rokok benar-benar mati dan buanglah di trash bag Anda atau asbak saku Anda dan bawa pulang lagi.
Zaman sudah maju, demi lingkungan cobalah untuk membawa cooking set untuk memasak selama di gunung. Ada ragam pilihan bahan bakar jika memasak dengan cooking set, baik gas, cair, maupun padat. Namun kami sarankan untuk membawa gas saja.
Selain lebih aman dan tidak tercecer, ia lebih mudah dibawa ke mana-mana.
Yang wajib Anda lakukan ketika melihat titik api adalah segera melapor. Jika Anda memiliki keterampilan mengatasi kebakaran, bantu padamkan sembari menunggu petugas kehutanan atau pemadam kebakaran.
Jika Anda belum memiliki keterampilan mengatasi kebakaran dan pencegahannya, lebih baik belajar terlebih dahulu karena mendaki sejatinya bukan untuk memuaskan hasrat diri menakhlukkan alam, tapi menjaganya.