Hong Kong adalah salah satu destinasi favorit wisatawan Indonesia. Di sini traveler bisa merasakan liburan seru karena destinasi ini memiliki spot mewah, wisata belanja yang lengkap serta taman bermain yang beragam seperti Disneyland hingga Madame Tussauds. Luasnya yang kecil dan teknologi yang canggih membuat destinasi ini menjadi incaran wisatawan Indonesia. Tapi tetap perhatikan aturan wisata di Hongkong selama traveling di sana, jangan sampai terhanyut dengan segala keindahannya.
Peringatan ini patut untuk diperhatikan karena ada beberapa aturan wisata di Hongkong yang berkaitan dengan kebiasaan orang Indonesia yang dilarang di sana. Jika Kamu berencana untuk traveling ke sini perhatikan 15 hal berikut ini:
Kartu Octopus adalah kartu yang biasa digunakan traveler dan masyarakat untuk naik transportasi umum di Hong Kong, toko-toko, apotek, kafe, supermarket, hingga restoran cepat saji.
Jika memiliki kartu Octopus ini traveler bisa berkeliling di Hong Kong dengan sangat mudah dan mengurangi waktu mengutak-atik dompet.
Kamu cukup membeli kartu ini di setiap stasiun MRT (kereta bawah tanah) atau pelabuhan. Biasanya jika saldo kartu masih biasanya bisa dicairkan.
Antara pukul 07: 00-09: 30 dan 17: 00-19: 00 pada hari kerja adalah waktu paling suram di MRT. Akan ada banyak orang pulang-pergi dari tempat kerja dan sekolah. Ini tentu akan membuatmu merasa tidak nyaman selama traveling di Hong Kong karena keramaiannya bisa mengubah mood dan akan lebih sulit mencari tahu ke mana Kamu harus pergi.
Lebih baik pergilah setelah atau sebelum jam sibuk sehingga traveler lebih selow merencanakan perjalanan.
Buat Kamu yang hobi merokok harus menahan diri dulu selama traveling karena hampir semua ruang terbuka umum punya larangan merokok, bahkan kafe, restoran, pantai, dan beberapa tempat umum lainnya.
Merokok di tempat umum di Hong Kong bisa mendapatkan denda 800 USD. Solusi terbaik, cari tempat yang memperbolehkan untuk merokok, atau kalau tidak tahan hingga sampai pulang ke Indonesia.
Meludah dipercaya sebagai sesuatu yang baik di China dan Tiongkok, tapi di Hong Kong hal ini tidak bisa ditoleransi, bahkan setelah SARS (2003) yang terjadi di Hong Kong, kegiatan meludah menjadi larangan keras sehingga traveler tidak bisa meludah sebarangan.
Jika nekat meludah, bisa didenda sebesar HK $ 5.000. Jadi, hati-hati ya.
Sebelum sampai di Hong Kong cobalah untuk mempelajari bahasa mereka, bahasa Kanton. Warga lokal sangat senang jika ada wisatawan bisa berbahasa Kanton meskipun hanya kata-kata basic seperti halo, selamat pagi, atau selamat tinggal. Bahasanya sangat mudah dipelajari kok, mirip dengan bahasa universal.
Contohnya:
Halo – lei ho
Terima kasih – Ng Goi
Bye – bai baai
Hong Kong memang memiliki pemandangan indah, tapi kota satu ini juga punya bau tertentu yang bikin banyak orang merasa mual dan pusing. Apalagi untuk wisatawan yang belum terbiasa dengan baunya. Di sini juga banyak debu halus yang cukup serius.
Meskipun begitu, cobalah untuk menahan pusing dan mualmu, jangan sampai membuatmu berteriak ‘Ih bauk’ , ‘Ugh’, bahkan bilang ‘Hoek’. Etika kesopanan tetap harus dijaga. Untuk mengatasinya gunakan masket ketika sedang berkeliling Hong Kong.
Orang Indonesia suka banget santai-santai. Tapi kebiasaan ini tidak boleh diterapkan di Hong Kong. Bahkan berjalan di tempat umum pun Kamu nggak boleh santai, kalau tidak nanti Kamu dimaki sama warga lokal.
Termasuk ketika masuk dan keluar kendaraan umum, Kamu juga nggak boleh santai. Kalau bingung cara beradaptasi, lihat dulu seberapa cepat mereka berjalan dan melakukan sesuatu dari kejauhan. Lihat di media sosial juga bisa kok.
Hong Kong punya beberapa musim yang cukup ekstrem bagi orang Indonesia. Topan sering terjadi di kawasan ini, cuaca hujan dan angin yang buruk tentu saja membuat perjalanan traveling akan gagal. Oleh karena itu sangat penting untuk memperhatikan waktu kedatangan.
Biasanya bulan Maret dan April adalah bulan-bulan dengan cuaca terparah. Tapi untuk memastikan cari informasi lebih lanjut lewat kedutaan atau peringatan dari pemerintah setempat.
***
Intinya, lebih baik melakukan segala hal dengan memperhatikan aturan wisata di Hongkong karena di sana setiap pelanggaran hukum harus membayar denda yang mahal.