Kenapa Imlek Selalu Hujan? Berikut Ini Mitos dan Penjelasan Ilmiahnya

Setiap perayaan Imlek hampir bisa dipastikan akan turun hujan. Kenapa Imlek selalu hujan? Simak penjelasan ilmiahnya berikut.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Tinggal menghitung hari, masyarakat etnis Tionghoa dari seluruh dunia akan merayakan Tahun Baru Imlek berdasarkan kalender suryacandra Tiongkok. Selain warna merah dan angpao, perayaan Imlek juga identik dengan hujan. Setiap perayaan Imlek hampir bisa dipastikan akan turun hujan. Kenapa Imlek selalu hujan? Simak penjelasan ilmiahnya berikut.

Sebagai awam, mungkin akan berpikir bahwa hujan akan mengganggu jalannya acara dalam perayaan Imlek atau semacamnya. Tidak demikian, hujan merupakan sesuatu yang paling diharapkan saat Imlek. Menurut kepercayaan, konon hujan saat Imlek adalah pertanda baik bahwa tahun mendatang akan selalu diliputi oleh keberuntungan serta kebahagiaan.

Kepercayaan ini berawal dari rasa syukur masyarakat Tionghoa di China. Hari Raya Imlek di China jatuh setiap musim semi, ketika mereka sedang panen raya serta dikelilingi oleh suasana musim yang indah. Hujan juga turun menumbuhkan tanaman-tanaman pertanian. Melalui fenomena ini kemudian tercipta kepercayaan bahwa hujan adalah pertanda nasib baik.

Baca juga: Perbedaan China, Taiwan, dan Hong Kong

Kepercayaan ini kemudian turut dibawa seiring dengan migrasi bangsa Tionghoa ke seluruh dunia. Para ahli Fengsui, hujan adalah simbol dari hidup, karir, bisnis, dan keberuntungan. Intensitas hujan dipakai sebagai perimeter seberapa besar keberentungan yang akan diperoleh. Semakin deras hujan maka semakin besar pula keberuntungan dan nasib baiknya.

Penjelasan Ilmiah Hujan Saat Imlek

Sistem penanggalan suryacandra di Tiongkok memadukan perhitungan periode bulan mengelilingi bumi dan bumi mengelilingi matahari. Imlek terjadi sekitar bulan Januari-Februari jika menurut kalender Gregorian. Alasan kenapa Imlek selalu hujan adalah karena di bulan-bulan tersebut wilayah tropis dengan dua musim sedang mengalami musim penghujan.

Tentu saja, ini akan berbeda di negara-negara lain dengan empat musim. Imlek bisa saja dirayakan di musim dingin di Austrlia atau Eropa. Khusus etnis Tionghoa di Indonesia, kepercayaan hujan saat Imlek sudah sangat mendarah. Jika hujan tidak turun akan dianggap sebagai suatu pertanda ketidakberuntungan. Meski begitu tidak hujan bukan berarti Imlek gagal.

Baca juga: Tibet, Puncak Suci Dunia yang Penuh Mistik

Pada akhirnya, hujan atau tidak adalah urusan Tuhan. Jawaban paling ilmiah hujan saat Imlek adalah karena di Indonesia Imlek dirayakan di puncak musim penghujan. Di China, Imlek jatuh di awal musim semi, ketika pohon dan berbagai tanaman yang membeku oleh salju kembali bertunas. Petani pun sudah mulai bercocok tanam menuju panen raya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU