Aturan Membawa Powerbank dalam Kabin Pesawat, Belajar dari Kasus Aeroflot

Menyoal meledaknya powerbank di dalam kabin pesawat, ternyata banyak penumpang yang belum memahami aturan membawa powerbank dalam kabin pesawat. Perhatikan hal ini dan jangan sampai keberadaan powerbank justru menjadi ancaman.

SHARE :

Ditulis Oleh: Rizqi Y

Jika bicara tentang aturan membawa powerbank dalam kabin pesawat, mungkin banyak orang yang masih mempertanyakan hal ini. Mengapa para penumpang pesawat dilarang membawa powerbank ke dalam pesawat? Padahal banyak orang yang tak bisa pergi liburan tanpa membawa powerbank. Namun sebelum membahas tentang aturan membawa powerbank dalam kabin pesawat, mari kita lihat terlebih dahulu kasus yang pernah terjadi terkait powerbank ini.

Aturan membawa powerbank dalam kabin pesawat untuk menghindari kebakaran. Sumber

Kasus pertama yang terjadi pada tahun 2018 ini adalah meledaknya powerbank di dalam kabin pesawat Airbus A320 milik maskapai penerbangan Rusia, Aeroflot.

Maskapai komersil ini terbang dari Moskow menuju ke Kota Volgograd. Penumpang seketika mengalami kepanikan saat mengetahui adanya powerbank yang meledak di dalam kabin pesawat sesaat setelah pesawat mendarat di bandara Volgograd.

Baca juga : Aturan di Kabin Pesawat yang Harus Kamu Tahu

Kasus lain juga terjadi pada maskapai penerbangan China Southern Airlines yang terbang dari Guangzhou ke Shanghai pada Minggu, (25/2).

Salah satu penumpang dalam maskapai ini membawa powerbank ke dalam kabin pesawat dan terbakar sesaat sebelum pesawat take off. Meski tidak menyebabkan gangguan atau kerusakan namun hal ini sempat membuat penumpang panik.

Sebetulnya sudah ada aturan membawa powerbank dalam kabin pesawat untuk mengantisipasi hal-hal atau kasus semacam ini.

Beberapa otoritas penerbangan memang melarang penumpangnya membawa powerbank masuk dalam kabin pesawat. Salah satunya adalah Bandara Suvarnabhumi Thailand yang menerapkan aturan membawa powerbank dalam kabin pesawat dengan patokan kapasitas powerbank itu sendiri.

Aturan membawa powerbank dalam kabin pesawat bagi penumpang dari Bandara Savarnabhumi. Sumber

Jika kita melihat aturan bagi penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta terlampir juga aturan yang berbunyi bahwa setiap penumpang tidak boleh membawa benda yang mengandung gas yang dapat memicu suatu ledakan pada suatu tekanan tertentu. Dalam konteks ini, bisa jadi powerbank masuk dalam satu list barang yang dilarang.

Perlu diketahui bersama bahwa powerbank merupakan external charger yang bisa dibawa kemanapun tanpa harus tertancap pada sumber listrik. Ini karena powerbank sebenarnya merupakan penyimpan daya yang dilengkapi dengan baterai lithium, sejenis dengan jenis baterai yang digunakan dalam rangkaian smartphone. 

Baca juga : Menyikapi Aturan Pemeriksaan Jilbab di Bandara Internasional

Saat ini baterai jenis lithium memang banyak digunakan karena memiliki berbagai kelebihan. Di antaranya memiliki densitas energi terbaik, tidak mengandung bahan beracun seperti timah, merkuri atau cadmium yang berbahaya bagi lingkungan dan tingkat kehilangan daya cukup kecil saat tidak digunakan.

Meski banyak memiliki kelebihan, namun baterai lithium yang ada di dalam powerbank juga cukup berbahaya ketika dibawa ke dalam kabin pesawat. Hal ini karena baterai lithium cukup sensitif pada thermal runaway, suatu proses peningkatan suhu yang luar biasa sampai mencapai titik leleh Lithium pada saat suhu baterai mencapai suhu tertentu.

Kondisi thermal runaway sangat mungkin terjadi dalam kabin pesawat, di mana saat pesawat dijalankan ada kemungkinan peningkatan suhu. Sehingga ketika baterai lithium dalam powerbank sudah mencapai titik lelehnya bsia saja langsung terbakar atau meledak.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU