Arab Saudi Sebelum Islam, Ternyata Telah Menjadi Tujuan Wisata Religi

Sebelum peradaban Islam dimulai di Arab Saudi, Bangsa Arab memiliki kepercayaanpenyembah berhala, Kristen, Yahudi, serta Zoroaster atau Majusi.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Arab Saudi secara resmi bernama Kerajaan Arab Saudi atau Kingdom of Saudi Arabia, merupakan negara yang didirikan oleh Bangsa Arab di Asia Barat. Wilayahnya mencakup seluruh Semenanjung Arabia dengan luas mencapai 2.150.000 km2 (830.000 sq mi). Sebagian besar geografi dari negara Arab Saudi didominasi oleh gurun pasir yang kering.

Julukan sebagai “Tanah Dua Masjid Suci” sering disematkan kepada Arab Saudi karena merujuk pada keberadaan Masjidil Haram (Mekkah) dan Masjid Nabawi (Madinah). Arab Saudi begitu istimewa bagi umat muslim karena memiliki dua kota suci yang menjadi kiblat dan tempat bermulanya agama Islam. Kedua kota tersebut adalah Mekkah dan Madinah.

Arab Saudi Pra-Islam

Islam menyebar dari Arab Saudi pada tahun 630 Masehi. Arab Saudi dihuni oleh Bangsa Arab yang masih satu rumpun dengan Bangsa Semit. Pada saat itu, sebagian Bangsa Arab telah hidup menetap, sedangkan sebagian yang lain masih hidup sebagai badui nomaden. Peradaban mereka tak banyak terekam dalam bukti-bukti arkeologis. Satu-satunya petunjuk berasal dari kisah-kisah dalam Agama Samawi dan syair-syair Arab Klasik.

Peradaban di Arab Saudi sudah ada sejak masa prasejarah. Pada saat itu, manusia dari Afrika berkelana hingga menuju wilayah timur Jazirah Arab pada 60.000 tahun lalu. Perpindahan diperkirakan terjadi ketika pemukaan laut bumi sangat rendah dan curah hujan tinggi pada Periode Glasial Akhir. Berbagai peralatan batu purba dari Zaman Batu Pertengahan ditemukan di Jabal Faya, Sharjah, dan Uni Emirat Arab.

Sebelum peradaban Islam dimulai di Arab Saudi, Bangsa Arab memiliki kepercayaan yang sangat beragam. Sebagian besar adalah penyembah berhala, sebagian lagi Kristen (Hirah, Ghassan, Najran), Yahudi (Taima, Wadil-Qura, Faidak, Khaibar, Yatsrib), Zoroaster atau Majusi (Wilayah Timur Jazirah Arab). Terdapat pula kabilah yang menjalankan monoteisme Ibrahim dan menyembah alam, jin, serta binatang.

Menjadi Pusat Peribadatan, Jauh Sebelum Islam

Saat ini Arab Saudi dikenal sebagai tujuan untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh oleh umat muslim dari seluruh dunia. Setiap tahunnya umat muslim berbondong-bondong datang ke Arab Saudi untuk mejalankan ibadah tersebut di Masjidil Haram, Mekkah. Tidak banyak yang tahu, ternyata bahkan sebelum kedatangan Islam, Arab Saudi telah menjadi tempat peribadatan dan wisata religi oleh beberapa agama.

Ka’bah di tengah-tengah Masjidil Haram merupakan bangunan yang paling disucikan dalam Agama Islam. Ka’bah dianggap sebagai Rumah Allah, tuhan yang memiliki alam semesta dan maha segalanya. Setiap harinya, umat Islam menghadap ke titik dimana Ka’bah berada untuk menjalankan salat atau sembahyang. Ka’bah adalah kiblat dan pusat untuk berbagai peribadatan dalam Agama Islam.

Ka’bah tidak hanya milik umat Islam, karena jauh sebelumnya tempat ini telah menjadi pusat peribadatan oleh umat-umat terdahulu. Setiap umat dari nabi-nabi terdahulu sudah menjalankan thawaf mengelilingi Ka’bah. Manusia pertama yang membangun Ka’bah adalah Nabi Adam AS. Ketika bencana banjir bah pada masa Nabi Nuh AS, Ka’bah menjadi satu-satunya tempat yang tidak terendam. Oleh Nabi Ibrahim AS bersama Nabi Islam AS, Ka’bah dipugar untuk pertama kali. Sempat dibangun kembali karena rusak akibat banjir bandang pada masa Nabi Muhammad SAW.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU