Alasan Mengapa Kamu Harus Menulis Cerita Perjalananmu

Menulis memang tak se-keren Youtube atau Instagram, tapi dari menulis orang-orang dari zaman dulu bisa menceritakan banyak hal agar kita bisa belajar

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia memang sungguh luar biasa unik. Ditambah lagi dengan keindahan gugusan pulau menambah kemegahan Indonesia.

Foto dari sini

Saat ini, sudah banyak acara TV yang menampilkan keanekaragaman Indonesia mulai dari makanan khas, baju adat, kebiasaan, hingga keindahan alamnya, namun banyak orang yang memilih untuk melakukan perjalanan sendiri untuk melihat keanekaragaman Indonesia.

“The world is a book, and those who do not travel read only a page.” -Saint Augustine

Seperti kata Saint Augustine, dunia adalah buku dan ketika seseorang tidak melakukan perjalanan (traveling) berarti dia cuma membaca satu halaman saja, karena dia tidak pernah pergi kemana-mana, tidak belajar lebih, mentok di satu halaman saja, di satu suku saja, di satu kebudayaan saja.

Foto dari sini

Perumpamaan Saint Augustine memang sedikit banyak membuat saya merasa terinspirasi untuk traveling. Karena setelah saya traveling, saya banyak belajar, saya bisa melihat halaman lain yang belum pernah saya baca, saya belajar bahasa yang belum pernah saya pelajari.

Dengan hobi traveling, saya malah menemukan hobi baru, yaitu menulis. Lewatmenulis, saya bisa menyusun pengalaman dan cerita selama traveling menjadi halaman-halaman buku. Saya seperti menyusun dunia menjadi sebuah buku yang bisa dibaca orang lain.

Namun, tak semua yang memiliki hobi traveling memiliki minat menulis yang baik. Kebanyakan hanya mementingkan selfie.

“Menulis memang hal yang klasik, tapi kamu bisa menceritakan keunikan dunia lewat menulis.”

Saat ini memang banyak cara untuk menceritakan betapa uniknya dunia, salah satunya adalah dengan membagikan video lewat YouTube maupun foto-foto di Instagram. Well, kelihatannya memang lebih menarik, tapi ini bukan berbicara soal menarik atau tidak menarik karena esensinya bukan itu.

“Menulis memang tak se-keren Youtube atau Instagram, tapi dari menulis orang-orang dari zaman dulu bisa menceritakan banyak hal agar kita bisa belajar.”

Bicara tentang YouTube dan Instagram adalah bicara tentang sebuah sistem, dan tak semua daerah di Indonesia memiliki akses untuk masuk ke sistem ini. Masih banyak daerah di Indonesia yang memiliki keterbatasan sinyal, listrik, apalagi teknologi. Well, dengan pengalaman traveling yang kamu sulap menjadi buku kamu bisa berbagi cerita dengan saudara-saudara di daerah terpencil. Demi segala hal, menulis adalah hal yang lebih keren dari apapun juga.

***

Meskipun terlihat klasik atau norak, menulis adalah hal yang bermanfaat untuk orang-orang yang belum bisa traveling, saudara-saudara kita yang memiliki akses sulit untuk melihat dunia luar. Anggap saja menulis adalah cara kita bersyukur kepada Tuhan, maka tulisanmu akan banyak bermanfaat bagi orang banyak. Setuju nggak?

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU