Di tengah dinginnya udara Bromo yang menyelimuti dan tingginya jumlah wisatawan, destinasi wisata Bromo butuh toilet yang memadai.
Tahun 2017 silam, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) memang telah membangun toilet di beberapa titik sebagai fasilitas publik. Setidaknya ada dua lokasi yang dibangun toilet menggunakan sistem bunker, yaitu di kawasan Lautan Pasir dan Bukit Teletubis Gunung Bromo.
Meski demikian, pembangunan toilet di Bromo dirasa masih kurang. Suhu udara Bromo yang dingin membuat wisatawan lebih sering buang air kecil. Sebab, tubuh yang kedinginan akan mengalami tekanan darah. Kemudian, tubuh akan mengirimkan sinyal bagi ginjal untuk membuang kelebihan cairan dalam tubuh.
Selain keinginian untuk buang air kecil lebih sering, saat libur panjang di mana Gunung Bromo ramai dikerumuni wisatawan. Jumlah wisatawan yang membludak menimbulkan antrean toilet yang panjang. Paling tidak, wisatawan harus antre selama 5-10 menit, bahkan lebih.
“Namanya dingin, pasti pengennya ke toilet terus, tapi pas sampai disana saya gak jadi, karena antriannya panjang,” tutur Andre, Minggu (8/4/2018) seperti yang kami lansir dari wartabromo.com
Menurut Andre, toilet perempuan dianggap sangat memprihatinkan. Toilet cewek memiliki antrean yang sangat panjang, bisa mencapai dua kali lipat dari antrean toilet pria.
“Saya gak jadi mas, karena kalau pria cari tempat mudah. Tapi kalau perempuan antre dan itu panjang,” ujar Andre
Petugas toilet pun mengaku, keadaan tersebut memang tak bisa dihindarkan. Salah satu cara ampuh mengatasinya hanya dengan bersabar menunggu giliran.
Bromo butuh toilet lebih banyak lagi. Keadaan ini pun mendapatkan simpati dari para pelaku wisata seperti Digdoyo Djamaludin. Menurut Digdoyo, TNBTS sebagai pihak pengelola sebaiknya membuat toilet baru untuk mengantisipasi ramainya pengunjung.
“Entah itu dibuatkan toilet sementara, atau menyediakan toilet protabel sebagai tambahan. karena biasanya kalau seperti ini mengeluhnya malah ke hotel, itu sudah pasti. Makanya kami harapkan TNBTS juga mau memikirkan ini,” kata ketua PHRI Probolinggo tersebut.
Dengan banyaknya orang yang bersuara, semoga pihak TNBTS bisa segera memenuhi kebutuhan para wisatawan sehingga makin banyak turis yang betah liburan ke Bromo.