Saat malam hari, aku keluar penginapan untuk mencari angin. Dinding dan lantai penginapan terbuat dari kayu, tiap kuinjak lantai berderak.
Saat asyik menikmati kopi dan sebatang rokok, aku mendengar suara aneh dari semak-semak samping penginapan. Saat kuintip, samar-samar terlihat seekor penyu seukuran setengah badan orang dewasa bergerak pelan.
Aku melangkah pelan, mengintip dari celah-celah dinding kayu. Penyu tersebut mengubur telur-telurnya di pasir!
Cukup lama, hingga sebatang rokokku habis, si penyu bergerak pelan kembali ke laut. Nampaknya aku baru saja menjadi saksi peristiwa bersejarah bagi si penyu.
Ubur-ubur disini tak menyengat. Konon hanya ada 2 tempat di dunia yang memiliki ubur-ubur spesies sejenis ini.
Ini kali pertama aku berenang bersama ubur-ubur. Pertama mendengar aku dapat menyelam bersama ubur-ubur merah di Derawan, bayanganku tertuju pada ubur-ubur pada serial kartun Spongebob. Namun ternyata bentuknya sedikit berbeda. Warna mereka merah kecoklatan, bagian atasnya transparan -sebenarnya saya tak terlalu paham itu bagian atas atau bawah.
Mereka tak takut saat kudekati. Tak kulewatkan kesempatan, aku berfoto selfie dengan ubur-ubur yang selama ini hanya dapat kulihat di serial Spongebob!
Pulau Kakaban tak berpenghuni. Saat aku berkunjung kondisinya benar-benar sepi karena saat itu memang bukan peak season.
Aku melakukan hal yang telah kudambakan sejak masa kuliah dulu, bersalto dan bergulingan sepuasnya di atas pasir putih pulau berumur 21.000 tahun!
Meski selesai melakukannya aku muntah-muntah, namun aku puas impian masa kuliahku dapat tercapai.
Di bawah laut Pulau Derawan, hidup spesies kuda laut terkecil dunia berukuran maksimal seukuran jari kelingking orang dewasa. Aku menemukannya saat menyelam di bawah dermaga pulau.
Berbeda dengan ubur-ubur merah, si kuda laut ini tak pernah mau kudekati. Kesempatan berfoto selfie bersama kuda laut selalu gagal.
Ratusan ikan tuna, barracuda dan pari manta berenang beriringan di bawah laut Pulau Maratua. Bila dilihat dari permukaan laut, konvoi ikan-ikan tersebut akan membentuk bayangan raksasa yang bergerak-gerak. Pemilik cottage memberi tahu biasanya ada paus turut serta iring-iringan ikan tersebut.
Gua ini terletak di danau tersembunyi berair jernih di Pulau Maratua. Tebing setinggi gedung 20 tingkat menjulang tinggi di sekelilingnya. Beberapa wisatawan nampak berenang di tengah danau.
Saya memilih naik ke atas memandang danau dan gua dari ketinggian. Tengkuk saya merinding. Dari atas sini terlihat sangat dalam.
Angin kencang berhembus di sini. Tak berenang di danau dan gua tersebut tak masalah, panorama luar biasa dari atas sini sudah cukup menyejukan mata.