Jika Anda berkunjung ke daerah Dataran Tinggi Dieng, Anda akan menemukan warung-warung maupun toko yang menjajakan beragam oleh-oleh khas setempat, seperti keripik jamur Dieng, kacang dieng, purwaceng, maupun buah carica. Dari banyaknya macam oleh-oleh khas Dieng, yang paling laris manis menjadi oleh-oleh yang dibawa oleh para wisatawan adalah buah carica.
Buah carica yang memiliki bahasa latin Carica Pubescens ini adalah buah yang hanya tumbuh di dataran tinggi Dieng. Buah yang masih tergolong dalam kelompok pepaya ini mempunyai spesifikasi yang unik. Tanaman carica merupakan pohon kecil atau perdu yang tidak berkayu, bentuknya mirip dengan pepaya. Yang membedakan, pohon carica mempunyai cabang yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pohon pepaya.
Pohon buah carica yang kurang lebih tingginya 1-2 meter ini, kini menjadi salah satu penopang hidup bagi masyarakat Dieng. Masyarakat Dieng kebanyakan mengolahnya menjadi manisan, karena buah carica yang belum diolah rasanya cenderung asam dan teksturnya berlendir. Buah ini sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh ketika Anda berwisata ke Dieng, karena selain rasanya yang lezat dan segar, buah ini juga mempunyai manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh Anda.
Karena masyarakat setempat sudah mengolah dan mengemas buah ini sedemikian rupa, buah ini sangat cocok untuk dijasikan oleh-oleh ketika Anda berwisata ke Dieng. Mayoritas masyarakat mengolahnya menjadi manisan carica yang terdiri dari buah, larutan gula/pemanis dan sari buah carica, yang diproses dengan strerilisasi dan hot filling saat pengemasan. Kemasan yang dipakai biasanya adalah mangkuk dari plastik. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih buah carica yang baik.
Pengolahan buah carica melalui industri berskala kecil maupun besar. Industri-industri tersebut berlomba-lomba dalam menciptakan produk carica yang inovatif baik dari segi rasa atau penampilan. Untuk menentukan mana yang baik, Anda harus memperhatikan bentuk kemasan, apakah sudah rusak atau masih bagus. Perhatikan tanggal kadalaluarsa dari produk tersebut. Biasanya masa simpan dari buah carica adalah 7 bulan bahkan hingga 1,5 tahun. Semakin lama masa simpan yang ditawarkan, biasanya semakin banyak pula zat pengawet yang digunakan. Untuk hal ini, Anda harus bijak menentukannya.
Selain dari kemasan produk, warna larutan dari manisan carica juga bisa menjadi indikator manisan carica yang berkualitas baik. Manisan carica yang kurang baik memiliki larutan yang gelap atau keruh, biasanya dikarenakan proses filtrasi pada sari biji buah carica kurang maksimal. Warna larutan yang terlalu terang seperti kuning atau oranye yang terlalu mencolok juga menjadi indikasi bahwa manisan tersebut menggunakan terlalu banyak pewarna.
Manisan carica yang baik meiliki tektur yang tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lembek. Manisan carica yang baik, tekturnya agak renyah diluar namun lembut bagian dalamnya. Rasanya pun masih sedikit asam, hasil dari sari buah carica.
Manisan carica rasanya identik dengan rasa manis. Anda perlu berhati-hati utnuk memilih manisan ini, karena manisan yang mengandung terlalu banyak pemanis buatan akan membuat tenggorokan sakit dan batuk-batuk.