Video Oleh Phinemo

Dieng Culture Festival 2016, Alasan Anda Harus ke Dieng di Bulan Agustus Nanti!

Desti Artanti • March 22, 2016

Dieng Culture Festival 2016 merupakan event kali ke-7 yang diadakan oleh penyelenggara event, yaitu Pokdarwis Dieng Pandawa, Banjarnegara. Gelaran tahun ini akan berlangsung selama 3 hari 2 malam, yaitu pada tanggal 5 -7 Agustus 2016.

Dieng Culture Festival tahun lalu, tercatat, lebih dari 150 ribu wisatawan mengunjungi kawasan Dieng selama gelaran Dieng Culture Festival 2015.

Diluar Ekspektasi

Suasana venue selalu ramai oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Namun satu hal, meski (sangat) ramai, hal itu tidak menjadi masalah. Anda akan selalu merasa tak ingin melewatkan satu saja acara dari rangkaian eventnya, mulai dari pembukaan hingga prosesi larung yang merupakan akhir DCF. Mempelajari setiap detil tradisi, merasakan sensasi menjadi turis lokal dan menikmati obrolan dengan warga setempat membuat tiap jam di Dieng Culture Festival mempunyai makna.

Foto oleh Phinemo

Pagelaran Jazz Atas Awan

Malam pertama Anda akan disuguhi dengan pergelaran Jazz Atas Awan, yang akan menghadirkan banyak musisi dari berbagai daerah. Sambil menikmati performa musik jazz dari para musisi, Anda dapat menikmati jagung yang dibakar diatas anglo yang telah disediakan oleh panitia. Anda beserta rombongan Anda akan menikmati jazz sambil duduk di lapangan dengan mengitari anglo. Suasana kebersamaan akan sangat terasa di moment ini, dimana kita akan berbagi anglo dengan pengunjung lain. Jangan lupa untuk menggunakan jaket yang tebal dan duduklah di dekat anglo, karena semakin malam suhu akan semakin turun, bahkan hingga dibawah 0 derajat celcius!

Menyantap jagung bakar di tengah dinginnya suhu dieng sembari menikmati lantunan musik jazz. Foto oleh Phinemo

Membuktikan Dinginnya Dieng di Musim Kemarau

Bangunlah saat Subuh sekitar pukul 5 pagi. Setelah itu bergegaslah keluar, dan rasakan sensasi dinginnya suhu udara Dieng saat kemarau!

Pagi hari di Dieng saat musim kemarau, suhu udara bisa mencapai minus 2 dibawah 0 derajat celcius, dan saat itu tenda, rumput, dan pepohonan pun diselimuti oleh lapisan es tipis.

Rekomendasi spot terbaik, bawalah kamera ke belakang Museum Kailasa. Pemandangan yang sungguh menakjubkan akan Anda dapat. Matahari menyingsing perlahan, menyingkirkan sedikit demi sedikit kabut yang menyelimuti lembah Dieng. Mesmerzing!

Candi Arjuna dengan latar semburat matahari terbit. Foto oleh Phinemo

Menerbangkan Lampion Bersama Ribuan Wisatawan Lain

Salah satu rangkaian acara yang paling ditunggu adalah pertunjukan kembang api dan penerbangan lampion. Tidak hanya itu, pada malam tersebut Anda juga akan disuguhi berbagai pertunjukan seni lain, seperti tarian dengan menggunakan tongkat api, maupun pertunjukan musik khas setempat. Venue utama penerbngan lampion akan dipenuhi oleh ribuan pengunjung yang telah stand by di sana sejak sore.

Untuk menerbangkan lampion, Anda dan ribuan wisatawan lainnya akan dipandu oleh pemandu acara, agar lampion bisa diterbangkan pada saat yang bersamaan, sehingga nantinya akan menciptakan ribuan titik cahaya di langit malam Dieng.

DCF 2015, tak kurang dari 4000 lampion diterbangkan bersamaan. Kehadiran bulan purnama malam itu juga menambah suasana langit malam makin romantis. Percayalah, bagian ini tidak boleh Anda lewatkan!

Ribuan lampion berisi harapan para pengunjung di terbangkan menghiasi langit malam Dieng. Foto oleh Phinemo

Menjadi Saksi Proses Ruwatan Anak Rambut Gimbal

Di hari terakhir perhelatan Dieng Culture Festival 2016, akan ada prosesi pencukuran anak berambut gimbal, atau yang oleh warga setempat disebut anak gembel. Anak gembel adalah simbol dari anak bajang titisan Eyang Agung Kaladate dan Nini Ronce selaku leluhur warga suku Dieng. Karena dianggap titisan dewa itulah, maka anak berambut gembel tidak boleh dipotong rambutnya secara sembrono (asal). Jika rambut anak gembel dipotong tidak melalui acara ritual yang khusus, maka si anak akan jatuh sakit dan dipercaya akan mendatangkan bencana bagi keluarganya.

Jangan lewatkan momen ini untuk mengabadikan keistimewaan anak-anak gimbal dan semua rangkaian acara yang sangat capture-able.

Pada momen ini akan banyak wisatawan yang menodongkan kamera ke arah anak gembel dan juga rangkaian acara, maka tidak heran jika jalanan yang menjadi rute kirab budaya dan venue prosesi pencukuran dan jamasan akan penuh sesak.

Tetaplah jadi wisatawan yang tertib dan fotografer yang sopan ketika proses berlangsung, karena biar bagaimanapun, Dieng Culture Festival 2016 dan segala macamnya, adalah sebuah tradisi yang harus kita hormati.

Salah satu anak bajang menjalani proses ruwatan. Foto oleh Phinemo

Agenda #DCF2016

Bagaimana, Anda tak sabar ingin berkunjung ke Dieng Culture Festival 2016? Berikut adalah agenda Dieng Culture Festival 2016 selama 3 hari berturut-turut:

5 Agustus 2016

14.00 WIB – Pembukaan: Dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah

15.00 WIB – Maiyahan, bersama Cak Nun feat. Kiai Kanjeng

20.00 WIB – Jazz Atas Awan, pertunujukan jazz dengan suhu udara dibawah 4 derajat celcius

6 Agustus 2016

04.00 WIB – Scooter Fun Tracking, menikmati sunrise dari bukit belakang desa

07.00 WIB – Jalan santai dengan bonus doorprize bersama perangkat daerah dan desa mengelili kawasan wisata Dieng

09.00 WIB – Purwaceng Party, salah satu event yang ditunggu-tunggu setelah jalan santai, yaitu minum purwaceng bersama (jamu tradisional untuk menambah vitalitas).

10.00 WIB – Parade Seni Budaya (pertunjukan tarian dan nyanyian tradisional dan kontemporer)

19.30 WIB – Fireworks & Skylantern, penerbangan ribuan lampion dan pertunjukan seni kembang api

7 Agustus 2016

06.30 WIB – Kirab Budaya, iring-iringan pengantar anak bajang (rambut gimbal)

09.00 WIB – Jamasan, proses jamasan anak rambut gibal di komplek Darmasala

10.00 WIB – Prosesi Ruwat dan cukur anak rambut gimbal

13.30 WIB – Larungan, proses pelarungan rambut anak gimbal di telaga warna

Pemesanan tiket Dieng Culture Festival 2015 dapat Anda akses melalui laman tiket.dieng.id dengan mengikuti panduannya.

 

Baca juga:

Related : , ,





YANG MENARIK LAINNYA


TINGGALKAN KOMENTAR