Beberapa waktu lalu Candi Borobudur, Magelang, dan Yogyakarta menjadi trending di media sosial Twitter. Penyebabnya adalah cuitan Anya Geraldine yang keliru menuliskan lokasi pada foto unggahannya. Anya berswafoto di sebuah hotel dekat Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, namun ia justru menuliskan lokasinya di Provinsi D.I. Yogyakarta.
Selama ini memang banyak yang salah mengira bahwa letak Candi Borobudur berada di Jogja, sama seperti Candi Prambanan yang terkenal. Padahal kenyatannya, candi Buddha terbesar di Asia Tenggara ini berlokasi di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 40 Km di sebelah barat laut dari wilayah administratif D.I. Yogyakarta.
Baca juga: Benarkah Candi Borobudur Didirikan Nabi Sulaiman AS?
Candi Borobudur berdiri di atas bukit setinggi 265 mdpl, diapit oleh empat gunung besar di Jawa Tengah. Di antaranya adalah Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di bagian timur, serta Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing di bagian utara. Tidak hanya itu, candi yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO ini dikelilingi oleh Sungai Elo dan Sungai Progo.
Pada sekitar tahun 800 M, penguasa Kerajaan Mataram Kuno dari Wangsa Syailendra mendirikan Candi Borobudur sebagai pusat peribadatan agama Buddha. Berdasarkan prasasti yang ditemukan, proses pembangunan candi memakan waktu lebih dari 75-100 tahun lamanya. Pembangunannya dinyatakan selesai di masa kepemimpinan Raja Samaratungga pada 825 M.
Kemegahan Candi Borobudur sempat sirna dan terlupakan selama berabad-abad. Pada masa pemerintahan Mpu Sindok (sekitar 930-an M), ibukota Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke wilayah Jawa Timur. Penyebabnya adalah perebutan kekuasaan dan atay erupsi Gunung Merapi. Akibatnya semua peninggalam peradaban Kerajaan Mataram pun terlantar dan perlahan hancur.
Baca juga: Ratusan Warisan Dunia UNESCO Terancam Hilang
Gempa bumi dahsyat yang terjadi pada abad ke-16 M benar-benar telah menghancurkan Candi Borobudur hingga menjadi puing-puing. Erupsi Gunung Merapi membuatnya terkubur jauh oleh abu vulkanik dan menjadi sebuah bukit dengan semak-semak tinggi. Hingga ketika Jawa di bawah kolonialisme Inggris, Candi Borobudur dipugar kembali seperti yang terlihat sekarang.
Akses ke Candi Borobudur dibuka oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda dari Inggris, Thomas S. Raffles pada tahun 1814. Ia mengutus Theodoor van Erp untuk memugar Candi Borobudur di tahun 1907-1911. Theodoor van Erp menggunakan teknik sederhana untuk menyusun bebatuan candi yang berserakan sampai menjadi kompleks Candi Borobudur yang tetap kokoh berdiri.
Baca juga: Benarkah Candi Prambanan Dibangun Satu Malam?
Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang ini kemudian menjadi populer setelah Prof. dr. Sardjito mempublikasikan hasil penelitiannya berjudul “The Revival of Sculpture in Indonesia” pada Kongres Pasifik Keilmuan ke-8 di Quenzo City, Manila, Filipina. Sardjito memberitahu dunia bahwa Indonesia memiliki mahakarya seni luar biasa yaitu Candi Borobudur.