Tiga permainan tradisional Indonesia yaitu tarik tambang, lomba bakiak, dan lomba lari dengan batok kelapa ikut meramaikan Festival Crossborder Sota 2019 hari kedua di Papua. Kegembiraan terpancar jelas di wajah setiap peserta, keseruan semakin memuncak saat lomba bakiak digelar.
Sebagian besar peserta yang ambil bagian dalam Festival Crossborder Sota 2019 merupakan wisatawan asing yang berasal dari Papua Nugini yang mengaku baru pertama kali memainkan permainan tradisional Indonesia ini. Saat lomba bakian telah dimulai, dengan sigap setiap peserta membentuk kelompok masing-masing yang terdiri atas empat orang.
Para peserta sempat mengalami kerepotan saat berjalan dengan bakiak. Bukannya berjalan lurus, mereka hampir selalu terjatuh karena kesulitan dalam menjaga kekompakkan gerak kaki. Namun disitulah letak keseruan tersebut, wajah ceria penuh kegembiraan dengan jelas ter[ancar disetiap peserta saat mere terjatuh.
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh. Ricky Fauziyani mengaku bahwa games merupakan salah satu strategi untuk menarik minat wisatawan Papua Nugini ke Indonesia. Di tempat terpisah, Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi kepada penyelenggara Festival Crossborder Sota 2019 yang berhasil menyisipkan satu budaya khas Indonesia dengan apik dan menyenangkan.
Tak hanya permainan tradisional, penyelenggaraan Festival Crossborder Sota 2019 juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukkan tarian dan musik. Salah satunya adalah aksi panggung dari Maro Band dan Bremer Band yang sukses membuat seluruh pengunjung bergoyang dengan iringan musik beat dan reggae.