Republik Rakyat Tiongkok dikenal sebagai salah satu negara dengan teknologi termutakhir di dunia. Berbagai teknologi terbaru lahir dari para ilmuwan negeri tirai bambu ini. Salah satu penemuan terbaru dari negara ini yang saat ini banyak diperbincangkan dunia adalah peluncuran ‘artificial moon‘ alias bulan buatan. Nantinya bulan ini akan diluncurkan di kota Chengdu, ibukota provinsi Sichuan, yang memang terkenal sebagai kota dengan banyak teknologi terbaru.
Bulan buatan ini merupakan inisasi dan pengembangan dari Chengdu Aerospace Science and Technology Microelectronics System Research Institute (CASC). Kepala CASC, Wu Chunfend, telah mengumumkan rencana ini pada 10 Oktober lalu dalam salah satu acara kota, dilansir dari Daily Mail.
Sebenarnya bulan imitasi ini merupakan satelit yang bisa menghasilkan cahaya dari pantulan cahaya matahari. Bulan baru kota Chengdu ini diklaim memiliki cahaya delapan kali lebih terang dibanding bulan yang kita kenal.
Nantinya bulan imitasi ini akan menghasilkan lapisan reflektif untuk memantulkan kembali cahaya matahari ke bulan. Cahaya yang dipantulkan tersebut nantinya diklaim dapat menggantikan lampu jalanan pada malam hari.
Tak hanya itu, bulan ini memiliki sayap seperti panel surya yang nantinya dapat dikendalikan untuk menyinari daerah-daerah terentu. Jangkauan bulan tersebut diklaim dapat menjangkau area seluas 10 hingga 80 kilometer.
Walaupun hanya bersinar di Chengdu, namun bulan tersebut akan nampak di seluruh daratan Republik Rakyat Tiongkok. Menurut Direktur Institut Optik Sekolah Luar Angkasa, Institut Teknologi Harbin, Kang Weimin, cahaya bulan yang dihasilkan akan mirip seperti cahaya senja. Sehingga bulan ini tidak akan berpengaruh buruk terhadap ekosistem makhluk malam.
Tak hanya digunakan sebagai pengganti lampu jalan, bulan ini diharapkan bisa menjadi salah satu alat untuk mengurangi konsumsi listrik kota Chengdu, khususnya pada musim dingin. Bulan ini diklaim dapat menghemat pengeluaran kota Chengdu hinga 1,2 miliar yuan atau Rp2.6 triliun. Cahaya satelit ini juga dapat membantu daerah-daerah yang sedang mengalami bencana alam atau sedang terjadi pemadaman listrik.
Meskipun memiliki banyak manfaatnya, masih banyak orang yang memperdebatkan kehadiran bulan ini. Bulan ini dianggap bisa merusak pola tidur masyarakat maupun kehidupan binatang malam. Tak hanya itu, bulan tersebut dianggap dapat mengacaukan orbit bumi karena bulan ini akan mengorbit kurang lebih 500 kilometer dari bumi.
Terlepas dari pro dan kontranya, kehadiran bulan ini tetap ditunggu-tunggu oleh masyarakat dunia. Bulan ini juga dapat menjadi objek wisata menarik bagi kota Chengdu. Jadi mari kita tunggu saja kapan bulan milik kota Chengdu ini akan mengorbit.