Arabian Travel Market Dubai akan kembali digelar tahun 2018 ini. Dalam penyelenggaraan ke-25 ini, pameran wisata terbesar di Timur Tengah ini akan menampilkan sekitar 2.500 peserta termasuk dari Indonesia. Arabian Travel Market Dubai 2018 menjadi kesempatan ke-18 bagi Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam gelaran tersebut.
Tercatat sejak tahun 2002 lalu Indonesia memang tak pernah absen dalam ajang Arabian Travel Market Dubai. Kemenpar sendiri mengakui bahwa ada banyak peluang besar untuk bisa melakukan promosi hingga transaksi di agenda tersebut. Tahun 2018 ini akan ada sekitar 80-an agen perjalanan dan perhotelan asal Indonesia yang akan ikut berpartisipasi.
Timur Tengah sendiri memang punya tren yang cukup positif pada pariwisata Indonesia. Lima negara teratas yang jadi pasar wisata Indonesia adalah Arab Saudi, UEA, Oman, Kuwait, dan Mesir. Bahkan kunjungan wisata dari Timur Tengah sempat mengalami kenaikan hingga 22%, jika melihat dari kunjungan pada Januari 2017 dan Januari 2018.
Nilai pasar pengunjung dari kelima negara tersebut mencapai lebih dari 1 juta USD dengan rata-rata lama menginap hampir dua minggu. Beragamnya pilihan destinasi yang ada di Indonesia menjadi salah satu faktornya.
“Alam yang hijau, air terjun, itu menjadi favorit mereka,” ucap Nia saat dijumpai di Paviliun Indonesia ATM Dubai, Ahad 22 April 2018 dilansir dari Tempo.co.
Belum lagi, wisatawan Timur Tengah kerap memboyong seluruh anggota keluarga untuk berlibur.
Sebelum tampil di Arabian Travel Market Dubai, Kemenpar Indonesia juga sempat mengadakan Tour Operator Business Meeting & Indonesian Night di Jumeirah Emirates Tower. Keberlanjutan dari agenda tersebut rencananya akan berlanjut dengan kegiatan “Wonderful Indonesia Festival” (WIF) di Oman Avenue Mall, Muscat, 27 – 29 April 2018.
Semoga dengan keikut sertaan Indonesia dalam Arabian Travel Market Dubai, Indonesia makin dikenal oleh warga dunia.