9 Festival dan Atraksi Budaya dari Sabang Sampai Merauke yang Layak Masuk Bucketlistmu

Indonesia terkenal di mata dunia dengan ragam budayanya. Berikut kami ulas, 9 festival dan atraksi dari Sabang sampai Merauke.

SHARE :

Ditulis Oleh: Fafan Suryo Nugroho

Indonesia, dari Sabang hingga Merauke memiliki banyak sekali budaya yang sangat menarik dan juga unik. Berikut festival & atraksi budaya yang akan membuatmu kagum dan ingin melihat langsung:

Festival Bakar Tongkang, Bagansiapiapi, Riau

Bakar Tongkang merupakan salah satu atraksi budaya yang wajib dilihat. Awal mula dari atraksi ini adalah untuk menyambut masyarakat Tionghoa atas kedatangan di daerah Bagansiapiapi, Riau pada tahun 1820.

Pembakaran kapal tongkang sendiri melambangkan bahwa masyarakat Tionghoa yang sudah merantau ke Bagansiapiapi akan mengembangkan dirinya dan tidak akan kembali ke tanah kelahirannya.

Ritual yang sudah berjalan selama 134 tahun ini diawali dengan Klenteng Ing Hok Kiong, kemudian di lanjut dengan arak arakan kapal ke tempat pembakaran. Untuk waktu pelaksanaan, Festival Bakar Tongkang biasanya akan dilaksanakan sekitar Bulan Juni atau Juli.

Tari Ngagah Harimau. Kab Kerinci, Jambi

Tari Ngagah Harimau merupakan salah satu budaya yang hanya ada di sebuah desa di Kerinci, Jambi yang bernama desa Pulau Tengah. Awal mula dari tradisi ini yaitu untuk mengagah harimau yang mati di Kerinci. Mengagah sendiri mempunyai arti yaitu menghibur. Jadi harimau yang telah mati dihibur agar harimau lainnya tidak datang atau turun ke perkampungan dan memangsa warga desa tersebut.

Namun, karena semakin sedikitnya harimau yang mati di desa, Tari Ngagah Harimau pun semakin jarang dilakukan. Tapi tenang, untuk dapat melihat tradisi ini, warga mulai menyemarakkan kembali dengan cara mementaskan di acara desa desa, sebagai pengganti harimau mati, digunakanlah patung harimau.   

Ronggeng Paser, Kab. Paser, Kalimantan Timur

Ilustrasi Tarian Ronggeng Paser Sumber

Ronggeng Paser merupakan budaya yang masuk ke Kabupaten Paser sekitar abad 17-18 Masehi, kala itu yang membawa adalah para saudagar Paser yang berdagang di wilayah melayu. Karena itulah, Ronggeng Paser sendiri memiliki ciri khas yaitu lagu latar dan busana yang dikenakan oleh penarinya kental dengan nuansa melayu.

Buat kamu yang penasaran, Ronggeng Paser saat ini dipentaskan saat acara panen, pernikahan ataupun ketika ada pejabat negara yang datang dan seperti namanya, kamu hanya bisa melihat tarian ini di wilayah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Perang Pandan, Kab Karangasem, Bali

Perang pandan atau makere kere merupakan salah satu tradisi masyarakat desa Tenganan, Kecamatan Karangasem, Bali. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada dewa Indra yang dipercaya masyarakat setempat merupakan Dewa Perang.

Pada saat tradisi ini dilakukan, peserta dibekali dengan pandan berduri yang digunakan sebagai senjata untuk menyerang lawan dan juga tameng sebagai alat untuk melindungi diri dari serangan lawan. Untuk menambah semarak, perang pandan ini juga diiringi oleh alat musik bernama seloding.

Untuk pelaksanaan, tradisi ini digelar dua hari berturut turut, mulai pukul 2 sore hingga selesai, biasanya berkisar 3 jam dan diadakan hanya setiap tahun sekali pada bulan kelima berdasarkan penanggalan desa adat Tenganan di Desa Tenganan, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali.   

Tari Peperimakka, Makassar

Tarian yang masuk kedalam kesenian asli Makassar ini mulai muncul pada abad 17 Masehi, awalnya menjadi salah satu alat untuk menyebarkan agama Islam oleh Kerajaan Gowa Tallo. Yang unik dari tariannya yaitu para penari mengoleskan api ke berbagai bagian tubuhnya, namun tidak ada yang terbakar satu pun.

Hal ini dikarenakan sebelum melakukan tarian, para penari terlebih dahulu membaca mantera mantera khusus sehingga tubuh dan pakaiannya aman dari kobaran api. Saat ini Tari Peperimakka banyak sekali dipertontonkan di acara bertaraf nasional ataupun internasional.   

Tradisi Tumbilotohe, Gorontalo

Tumbilotohe adalah tradisi menyalakan lampu untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri di wilayah Gorontalo. Seluruh warga akan menyalakan lampu yang terbuat dari botol kaca, kemudian diisi dengan minyak tanah dan sumbu.

Pada zaman dahulu Tumbilotohe sebenarnya berguna untuk menerangi para pembagi zakat, namun saat ini gemerlapnya lampu tradisional malah menjadi atraksi dan menarik wisatawan untuk berkunjung ke Gorontalo.

Karaci, Sumbawa

Karaci merupakan permainan rakyat adat sumbawa, pada awalnya permainan ini digunakan untuk menyeleksi pasukan perang sumbawa, dari pengawal hingga panglima Kerajaan Sumbawa. Permainan Karaci sendiri sangat sakral, karena mulai dari seragam, pemukul hingga tameng yang digunakan memiliki sejarah yang panjang.

Para pemain karaci pun juga tidak bisa sembarang orang, hanya yang memiliki garis keturunan pada masa kerajaan. Penasaran sama atraksi ini? Langsung saja datangi desa Kakiang, kecamatan Moyohilir, kabupaten Sumbawa, provinsi Nusa Tenggara Barat.

Apen Beyeren, Kab. Biak Numfor

Apen Beyeren termasuk atraksi budaya yang wajib kamu lihat secara langsung. Keunikan dari atraksi ini adalah beberapa orang akan berjalan di atas batu yang di bakar pada acara Barapen (bakar batu). Untuk melakukan atraksi ini, setiap orang yang akan melakukan harus bersih baik secara jiwa maupun raganya.

Awal mula atraksi ini bermula dari pesta adat yang di lakukan keluarga, karena besarnya luasan barapen inilah yang menyulitkan kaum pria untuk memindahkan batu batu yang berada di tengah dan sangat panas, nah agar para pria dapat mengambil bebatuan yang panas, kaki mereka kemudian dioleskan daun Sindia agar kaki mereka tidak terasa panas.

Atraksi ini hanya akan dipertontonkan khusus sebagai tanda penghormatan sakral terhadap tamu kehormatan ataupun tamu khusus. Tapi jangan khawatir, Apen Beyeren juga dipertontonkan pada festival, salah satunya adalah Festival Biak Munara Wampasi (BMW).

Festival Danau Sentani, Khalkote, Sentani Timur, Papua

Festival tahunan yang dilaksanakan di Danau Sentani, Papua ini menampilkan berbagai tarian adat, upacara adat dan juga sajian aneka kuliner dari tanah Papua. Selain itu, dengan latar belakang indahnya Danau Sentani, diharapkan festival semacam ini bisa menggenjot perekonomian masyarakat setempat. Penasaran dengan FDS? Tenang saja festival ini akan dihelat setiap tahunnya.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU