5 Bangunan Bersejarah di Semarang yang Menjadi Saksi Bisu Perjuangan

Sebagian dari bangunan tersebut bahkan hingga sekarang masih berdiri kokoh yang seolah menjadi saksi bisu atas semangat rakyat Semarang melawan penjajahan.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Sebagai ibukota provinsi, Semarang memiliki sejarah panjang dalam melawan ketidakadilan penjajahan yang dilakukan oleh bangsa asing. Berbagai peristiwa penting terkait perjuangan rakyat sempat terjadi di Semarang, misalnya kisah perjuangan Dr. Karyadi dan pertempuran palagan Ambarawa.

Semarang merupakan kota yang sibuk pada masa penjajahan dan sempat beberapa kali menjadi basis pemerintahan di wilayah Jawa Tengah. Beberapa bangunan didirikan untuk mendukung kegiatan pemerintahan bangsa asing saat menjajah di Semarang. Sebagian kecil dari bangunan tersebut bahkan hingga sekarang masih berdiri dengan kokoh yang seolah menjadi saksi bisu atas semangat membara rakyat Semarang dalam melawan penjajahan.

1. Lawang Sewu

(Flickr/setiawandri)

Lawang sewu dibangun pada 1904 dan selesai pada 1907. Pada masa penjajahan Belanda bangunan lawang sewu merupakan Pusat Perusahaan Kereta Api yang bernama Netherlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Setelah kemerdekaan Indonesia bangunan ini sempat dialihfungsikan menjadi Kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) kemudian Kantor Prasarana Komando daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah Kementerian Perhubungan Jawa Tengah sebelum akhirnya di menjadi destinasi wisata dan museum.

2. Gereja Blenduk

(Flickr/Ahmad Syukaery)

Gereja blenduk yang saat ini bernama GPIB Immanuel Semarang merupakan gereja kristen tertua di Semarang yang dibangun oleh masyarakat Belanda pada tahun 1753. Bangunan gereja blenduk berbentuk oktagonal dengan arsitektur interior didasarkan atas salib Yunani. Gereja blenduk bertempat di Jalan Letjen Suparapto 32.

3. Gedung Marba

(Flickr/Suryasenja)

Gedung marba merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan belanda yang lokasinya bersebrangan dengan gereja blenduk. Gedung marba dibangun untuk mengenang jasa Marta Bardjunet salah seorang warga Yaman. Pada masa penjajahan gedung marba difungsikan sebagai kantor usaha pelayaran dan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL).

4. Gedung Keuangan Negara Semarang

(Flickr/Ya, Ini Saya InBali Timur)

Awalnya bernama Het Groot Huise, gedung keuangan negara di Kota Semarang dulunya pernah beberapa kali mengalami pergantian fungsi, mulai dari balaikota, kantor polisi, kantor karesidenan, kantor pos dan keungan, serta Ruang Sidang Raad Van Justice. Arsitekturnya yang unik karena berbentuk kotak dan jika dilihat dari atas nampak seperti balok gedung ini kemudian disebut sebagai gedung papak.

5. Kantor Pos Semarang

(Flickr/Windi Fadila)

Berlokasi tepat disamping gedung keungan negara, kantor pos Semarang merupakan salah satu bangunan kantor pos tertua di Indonesia. Dari awal hingga akhir pembangunannya, gedung ini konsisten difungsikan sebagai kantor pos. Sempat mengalami pemugaran pada tahun 1979. Di depan gedung ini terdapat tugu titik nol kilometer Kota Semarang.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU