Kronologi Kejadian 22 Wisatawan Terseret Banjir Bandang di Air Terjun Dua Warna Sibolangit

Banjir bandang melanda Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (15/5). Sebelum kejadian, langit sudah nampak sangat mendung, tapi wisatawan tak menghiraukannya

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Dilansir dari Tribun Medan, terjadi musibah banjir bandang di destinasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (15/5) yang mengakibatkan 22 wisatawan hilang dan baru 17 wisatawan yang berhasil dievakuasi,

Foto diambil dari Google

Kronologi Terjadinya Banjir Bandang Di Air Terjun Dua Warna

Dikabarkan sebelum terjadi banjir bandang, langit terlihat amat gelap karena mendung. Sekelompok wisatawan tengah asyik menikmati mandi di bawah air terjun. Beberapa yang lain asyik foto selfie, lalu lainnya lagi sedang menikmati keindahan air terjun sambil berdiskusi dengan teman lainnya.

Gerimis mulai datang, hingga hujan semakin deras dan secara tiba-tiba air bah datang dari atas. Dua puluh dua wisatawan dan pemandu wisata pun terseret dan hilang bersama air bah yang datang tiba-tiba tersebut.

Foto diambil dari Everyday Sumatera

Setelah hampir 20 jam melakukan pencarian, tim SAR dibantu oleh personil TNI dan Polri, berhasil menemukan 17 korban dalam kondisi tak bernyawa, Minggu malam, (15/5).

Kesedihan mendalam nampak jelas dari raut orang-orang terdekat korban. Salah satunya adalah Mordang (18 tahun) yang tergolek lemas dan pucat setelah menyadari kehilangan sahabatnya Zahra (17 tahun) setelah kejadian tersebut.

Ia mengaku sempat memegang tangan Zahra sebelum kejadian tersebut. Mordang dan Zahra diketahui sudah bersahabat dari kecil. Saat itu mereka sedang berkemah bersama teman-teman yang lain. Mereka berdua memilih untuk menikmati kemah dengan mampir ke Air Terjun Dua Warna.

Hingga saat ini tubuh Zahra belum ditemukan.

Kisah pilu juga terjadi pada kakak seorang pemandu wisata yang juga dinyatakan hilang pada saat kejadian dan saat ini belum ditemukan. Riantio Pandi (26 tahun) diketahui saat itu tengah mengantarkan wisatawan ke Air Terjun Dua Warna.

Kakak korban mengaku sangat bersalah dengan kejadian ini. Pasalnya Riantio Pandi yang baru saja menamatkan kuliahnya ini, ia rekomendasikan untuk kerja sambilan menjadi pemandu wisata sebelum mendapat panggilan kerja di Medan.

***

Air terjun dua warna kini ditutup sementara. Foto diambil dari sini

Bencana alam terkadang datang tiba-tiba, namun alam kerap menunjukan pertandanya. Kejadian banjir bandang di kawasan wisata Air Terjun Dua Warna ini seperti memperingatkan kita untuk lebih berhati-hati dan peka ‘membaca’ kondisi alam. Saat mendung datang di kawasan air terjun, lebih baik kita menepi dan menjauhi area air terjun. Kita tak tahu jika ternyata di daerah atas sudah hujan deras yang mengakibatkan air dari atas akan tumpah ruah ke air terjun.

Semoga semua korban segera ditemukan dan keluarga besar korban diberi kekuatan.

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU