Anak Gunung Krakatau berhasil mengalahkan gunung-gunung vulkanik aktif di dunia dalam babak penyisihan Volcano Cup 2018. Anak Gunung Krakatau berhasil menggeser Gunung Fuego di Guatemala yang menjadi rivalnya pada Senin (26/2) kemarin.
Kemenangan tipis diperoleh oleh Anak Gunung Krakatau dalam Volcano Cup 2018. Anak Gunung Krakatau mendapatkan vote sebesar 51% sedangkan Gunung Fuego 49%. Voting dilakukan oleh seorang vulkanolog bernama Dr Janine Krippner di akun twitternya. Voting ini diikuti oleh 3.509 netizen dari seluruh dunia.
Hasil yang tipis. Foto dari screeshoot status Dr Janine Krippner
Sebelumnya, Anak Gunung Krakatau tak sendiri, ada tiga gunung Indonesia lainnya yang ikut dalam Volcano Cup 2018 yakni Gunung Toba, Gunung Merapi, dan Gunung Agung tapi akhirnya tinggal Anak Gunung Krakatau yang berhasil lolos ke babak semifinal.
Peta kemanangan Gununug Krakatau dalam volcano cup 2018. Foto dari twitter Dr Janine.
Setelah bertanding dengan Gunung Fuego di Guatemala, nantinya Krakatau akan melawan Gunung Etna di Jepang.
Saat ini voting resmi Anak Gunung Krakatau melawan Gunung Etna dari akun twitter Dr Janine Krippner belum dikeluarkan. Jika Anda ingin berpartisipasi dalam voting ini bisa mengikuti di akun Dr Janine.
Sementara ini Dr Janine baru membuat voting Gunung Taupo di New Zealand dan Gunung Teide di Kepulauan Canaria.
For the first #VolcanoCup semifinal round we have Taupo caldera in New Zealand & Teide volcano in the Canary Islands. Help raise volcano activity/hazards/risk/preparedness awareness around the globe by tweeting volcano facts/resources & tagging #VolcanoCup.
— Dr Janine Krippner (@janinekrippner) 27 Februari 2018
Volcano Cup 2018 sendiri merupakan sebuah kompetisi dari para vulkanolog dari seluruh dunia untuk membahas fakta-fakta menarik gunung api dari seluruh dunia bersama masyarakat.
Kompetisi ini bukan kompetisi resmi dari Instansi Vulkanologi Internasional tapi punya tujuan yang mulia karena nantinya para vulkanolog akan memberikan edukasi dan sharing fakta-fakta menarik tentang gunung api yang telah divoting oleh masyarakat.
Bukan hanya itu, dalam Volcano Cup 2018 para vulkanolog juga akan memberikan informasi yang belum pernah diketahui hingga gambar atau video dari gunung itu sendiri.