Ubud Writers & Readers Festival 2017 Digelar Pekan Depan

Festival seni dan sastra terbesar di Asia Tenggara, Ubud Writers & Readers Festival 2017 digelar pekan depan, mulai tanggal 25-29 Oktober.

SHARE :

Ditulis Oleh: Ahmad Nursani

Forum diskusi Ubud Writers & Readers Festival. Sumber foto

Festival sastra dan seni terbesar di Asia Tenggara yang akan kembali digelar untuk ke-14 kalinya pada tanggal 25-29 Oktober mendatang di Ubud, Bali. Festival tersebut adalah Ubud Writers & Readers Festival (UWRF).

akhir pekan depan juga ada festival menarik lainnya loh. klik disini

Sejak pertama kali digelar pada tahun 2002, UWRF selalu menjadi arena pertukaran kisah, ide, dan inspirasi. Dan tahun ini, UWRF akan mengusung tema Origins atau dalam bahasa Indonesia berarti “asal muasal”. Tema ini diambil dari sebuah filosofi Hindu yang berbunyi “Sangkan Paraning Dumadi”, sebuah ajaran hidup mengenai asal dan tujuan manusia.

UWRF sudah merilis beberapa nama pembicara yang akan berpartisipasi pada event tersebut. Dari Indonesia ada Leila S. Chudori dan Seno Gumira Ajidarma, yang merupakan tokoh yang sudah besar  di dunia sastra dan jurnalisme Indonesia.

Selain kedua tokoh tersebut, ada juga Oka Rusmini yang merupakan penulis feminis yang berasal dari Bali. Oka selalu menjadikan Pulau Dewata beserta adat istiadat dan budayanya yang penuh warna sebagai bintang utama. Pada UWRF 2017 Oka akan tampil bersama Ahmad Fuadi, penulis Negeri 5 Menara.

Pada UWRF tahun ini tidak hanya penulis yang akan hadir dan berpartisipasi didalamnya. Banyak pelaku seni Indonesia lainnya yang juga akan hadir dan diantaranya Papermoon Puppet Theater, sebuah grup teater boneka asal Yogyakarta, penari dan koreografer Eko Supriyanto, serta sutradara muda Indonesia Erick Est, akan tampil bukan hanya mengisi Art Program UWRF, namun juga berbagi inspirasi di panel-panel diskusi.

Sejumlah pembicara dari luar negeri pun juga akan berbagai pengalamanya di UWRF. Mereka adalah Saroo Brierley, penulis memoar yang menginspirasi novel yang kemudian diangkat ke layar lebar berjudul Lion. Marina Mahathir, penulis dan pegiat yang juga merupakan putri dari mantan Perdana Menteri Malaysia, dan Ian Rankin, penulis kriminal terkenal asal Skotlandia.

Baca juga serunya pengalaman ikut Festival Sepeda Onthel. klik di sini

Ilmuan dan pelestari alam asal Australia, Tim Flannery bersama sang istri yang seorang penulis memoar pemenang penghargaan, Kate Holden juga akan hadir. Ditambah penulis asal Kanada, Madeleine Thien; penulis kuliner dan budaya Tionghoa asal Inggris, Fuchsia Dunlop; jurnalis dan novelis kawakan Australia, Robert Dessaix; dan produser MTV Nusrat Durani yang terkenal akan narasinya mengenai politik, percintaan, dan budaya pop di zaman modern.

Selama lima hari penyelenggaraannya, UWRF akan mengajak para pengunjungnya untuk mempertimbangkan kembali asal muasal dari elemen-elemen yang membentuk kita sebagai manusia, hal-hal yang kita bawa sepanjang hidup, dan hal-hal yang mengingatkan kita untuk “pulang”.

Hadirnya Pierre Coffin

Pierre Coffin. Sumber foto

Pierre Coffin, siapa yang tidak mengenal pria satu ini. dia adalah sutradara, animator sekaligus pengisi suara pada seri film Despicable Me dan Minions. Pierre yang merupakan keturunan Indonesia-Perancis ini akan mengisi salah satu Main Program pada UWRF 2017. Ibunda Pierre, NH Dini, yang merupakan salah satu penulis besar Tanah Air, juga akan hadir dan turut menjadi pengisi disalah satu program URWF.  Beliau akan berbagi panggung dengan Leila S Chudori, untuk menceritakan pengalaman menulisnya.

15 Penulis Muda Terpilih

keseruan Ubud Writers & Readers Festival. Sumber foto

Emerging Writers yang merupakan salah satu program UWRF 2017, yang membuka kesempatan bagi para penulis muda seluruh Indonesia untuk berkompetisi membuat karya terbaik. Karya yang masuk meliputi, cerpen, puisi, novel, esai, non fiksi, naskah drama, dan lain-lain. yang Terhitung sudah ada 913 karya yang sudah masuk dan diseleksi ketat oleh tim kuratorial UWRF 2017.

Dan dari semua karya yang masuk telah dipilih 15 karya terbaik dari 15 penulis. Kebanyakan karya yang lolos mengambil tema dari kehidupan sehari-hari dan mengangkat kehidupan di daerah terpencil.

Ke-15 penulis ini diantaranya adalah :

Nantinya karya dari ke-15 penulis ini akan diterbitkan dalam buku ‘Anthology 2017’ dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Mereka juga akan berpartisipasi di ajang UWRF 2017.

Indonesia juga punya banyak festival budaya yang unik, baca selengkapnya di sini

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU