Apakah Hindu di India Merayakan Nyepi? Tidak, Nyepi Hanya di Bali

Apakah Hindu di India merayakan Nyepi? Jika Bali memperingati Tahun Baru Saka dengan kontemplasi, India justru merayakannya dengan meriah.

SHARE :

Ditulis Oleh: Taufiqur Rohman

Umat Hindu di Pulau Bali baru saja memperingati Hari Raya Nyepi untuk memperingati Tahun Baru Saka 1943. Meskipun disebut sebagai perayaan, Nyepi justru jauh dari kesan kemeriahan serta gegap gempita. Sebaliknya, Nyepi dirayakan dengan menjauhi berbagai aktivitas duniawi kemudian berkontemplasi atau melakukan perenungan tentang kehidupan. Lalu, apakah Hindu di India merayakan Nyepi?

Nyepi diperingati pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercaya sebagai hari penyucian dewa-dewa di pusat samudera yang membawa intisari amerta. Perayaannya dimulai sejak tahun 78 Masehi saat kenaikan Raja Kanishka di India. Tujuan utama dari Nyepi adalah memohon ke hdapan Tuhan Yang Maha Esa untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta) dari keburukan.

Baca juga: Kenapa Hindu di Bali dan Hindu di India Berbeda? Ini Penyebabnya

Hari Raya Nyepi dan berbagai ritual-ritual pengiringnya hanya ada diperingati oleh umat Hindu di Bali dan sekitarnya, seperti Suku Tengger di Gunung Bromo. Nyoman S Pendit dalam bukunya “Nyepi: Kebangkitan, Toleransi, dan Kerukunan” disebutkan bahwa Nyepi adalah Hari Tahun Baru dalam sistem penanggalan Bali. Jika menilik India, hari besar umat Hindu terdekat pada Maret ini adalah Perayaan Maha Shivaratri Festival.

Perayaan Tahun Baru Saka di India

Apakah Hindu di India merayakan Nyepi? Tidak. Jika Bali yang memperingati Tahun Baru Saka dengan melakukan kontemplasi, umat Hindu di India justru merayakannya dengan meriah. Perlu diketahui, banyak aliran Hindu di India sehingga memunculkan banyak ragam festival Tahun Baru Saka. Berikut ini adalah beberapa festival Tahun Baru Saka di berbagai daerah di India melansir dari worldreligionnews.com.

Perayaan Ugadi di India (news.abplive.com).
  1. Ugadi di Karnataka, Maharashtra, dan Andhra Pradesh
  2. Puthandu di bagian selatan India seperti Tamil Nadu, Kerala, dan Karnadaka
  3. Bohag Bihu di Assam
  4. Pohela Boisakh di kawasan perbukitan Tripura, India
  5. Gudi Padwa di Konkani dan Maharashtra
  6. Baisakhi di wilayah India bagian utara

Baca juga: Suku Tengger di Gunung Bromo yang Gemar Memakai Sarung

Perbedaan ini didasarkan pada sifat agama Hindu yang moderat dan dapat menyesuaikan dengan budaya dan kearifan lokal setempat. Mengutip dari Kompas.com, Guru Besar Pariwisata dari Universitas Udayana, I Gede Pitana menuturkan bahwa agama Hindu dapat menyesuaikan kondisi setempat serta geografis umat. Sebagai contoh adalah perayaan Hari Raya Galungan di Bali dan Diwali di India.

Prinsip dan filosofi yang dirasakan oleh umat Hindu tidak berbeda pada kedua hari besar tersebut. Namun waktu dan cara perayaannya berbeda, sesuai dengan kearifan lokal. Berbagai perbedaan ini harus diterima karena keberagaman dan kebebasan adalah bentuk dari kekayaan. Meski berbeda, yang menyatukan umat Hindu di seluruh dunia adalah konsep-konsep sakral dalam kitab suci Weda.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU