International Mask Festival 2017, Catat Waktu dan Tempatnya

Seni pertunjukan topeng merupakan salah satu warisan budaya dunia yang harus dijaga keberadaannya. Catat waktu dan tempatnya agar bisa ikut berpartisipasi.

SHARE :

Ditulis Oleh: Vania Malinda

Tari Topeng Bali, salah satu kesenian tari topeng yang ada di Indonesia. Sumber foto 

Kita patut berbangga menjadi bangsa Indonesia, karena negara kita yang kaya ini memiliki setidaknya ribuan warisan budaya baik benda maupun tak benda yang ada di dalamnya. Bahkan beberapa darinya sudah diakui sebagai warisan dunia. Salah satu warisan budaya berupa benda yang di miliki oleh Indonesia ialah Topeng.

Topeng tidak hanya sekedar perwujudan dari emosi dan ekspresi manusia, dibalik topeng terdapat seni yang sangatlah kompleks. Dari sebuah topeng bisa dituangkan menjadi berbagai kesenian lain seperti pewayangan, tari-tarian, drama ataupun teater yang nantinya menghadirkan pesan melalui simbol-simbol dan dibawakan oleh penari maupun seorang lakon diatas panggung. Warisan budaya ini sudah semestinya dijaga dan dilestarikan keberadaannya.

International Ancient Mask Summit (IAMS) bersama dengan Indonesia International Mask Festival (IIMF) menghadirkan sebuah event seni pertunjukan topeng dari berbagai wilayah di Indonesia maupun mancanegara yang bertajuk International Mask Festival (IMF) “Topeng : Ekspresi dan Imajinasi”. IMF 2017 kembali digelar pada akhir Oktober mendatang di Kota Solo, Jawa Tengah. Bertempat di Pendopo Prangwedangan Pura Mangkunegaran Solo, Indonesia Mask Festival 2017 dilaksanakan selama dua hari yaitu pada Jumat 27 Oktober dan Sabtu 28 Oktober 2017.

IMF tahun ini mendatangkan banyak seniman yang sudah tidak asing namanya di dunia seni pertunjukan Indonesia, seperti Aerli Rasinah dari indramayu, Soedji Bagijono dari Madura, Bambang “Mbesur” Suryono dari Solo, dan I Gusti Ngurah Sudibya dari Bali. Beberapa sanggar dari wilayah di Indonesia yang akan tampil di IMF tahun ini diantaranya Sanggar tari Semarak Candrakirana, Akademi Seni Mangkunegaran dari Solo dan Krida Beksa Wirama dari Yogyakarta.

Beberapa negara lain yang juga ikut memeriahkan International Mask Festival tahun ini diantaranya Hungaria, Spanyol, Nigeria, Serbia, Zimbabwe, Prancis, Argentina, dan Italia.

Seperti tahun sebelumnya, IMF 2017 dibagi kedalam dua jenis acara. Pada hari Jumat (27 Oktober) acara berupa seminar oleh para seniman, dilanjutkan pada hari Sabtu (28 Oktober) acara berupa Workshop Topeng. Acara ini dimulai pada pukul 19.00  hingga pukul 22.00 WIB. Namun tidak hanya seminar dan workshop saja, karena akan ada exhibition dan juga penampilan dari seniman-seniman Indonesia maupun mancanegara yang akan memeriahkan acara tersebut.

Penyelenggaraan International Mask Festival (IMF) ini merupakan ruang bagi seniman tari topeng di Indonesia maupun Internasional untuk membangun hubungan dan kerjasama dalam mempertahankan keanekaragaman budaya Indonesia dan dunia.

Tujuan dari IMF tidak lain untuk menciptakan rasa cinta terhadap kesenian topeng dan selanjutnya melestarikan dan mengembangkan topeng sebagai warisan budaya yang memiliki nilai seni dan historis yang tak terhingga. Melaui event ini juga diharapkan menambahnya pemahaman masyarakat terhadap kesenian topeng tentang keanekaragaman topeng yang dimiliki oleh Indonesia maupun dunia.

Selain melestarikan kesenian topeng, International Mask Festival 2017 ini  tentunya akan membentuk kerjasama sekaligus persahabatan lintas budaya antar negara melalui seniman, pengrajin, pemerati, maupun penikmat kesenian topeng di dunia. Kota Solo sebagai kota budaya pun tidak diragukan lagi lewat banyaknya event-event kebudayaan bertaraf Internasional seperti salah satunya IMF ini.

 

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU