Tak pernah ada perjuangan yang sia-sia, semua selalu menghasilkan kebanggan sesuai apa yang telah diusahakan.
Sebuah kabar membanggakan kembali datang di dunia pendakian Indonesia. Tim AIDeX dari Universitas Airlangga Surabaya sukses mendaki titik tertinggi McKinley (Denali) di Amerika Utara. Perjuangan panjang pun terbayarkan saat tim ekspedisi ini sukses menggapai puncak tertinggi ini dengan keadaan selamat.
Tepatnya 15 Juni 2017 lalu pukul 14.05 WIB, 3 pendaki Airlangga sukses mengharumkan nama Indonesia dengan mengibarkan bendera di Puncak G. Denali. Di atas ketinggian 20.320 kaki yang setara dengan 6.194 meter di atas permukaan laut (mdpl), ketiga pendaki yang tergabung dalam Tim AIDeX ini mengukir sejarah baru bagi Indonesia.
Adapun tiga pendaki yang sukses menggapai Puncak Denali di antaranya Mochamad Roby Yahya mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, Muhammad Faishal Tamimi Fakultas Vokasi dan Yasak alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ketiganya merupakan mahasiawa dari Universitas Airlangga.
Meski ekspedisi ini berkahir bahagia dengan tercapainya Puncak Denali, namun ada banyak cerita perjuangan yang terselip di antara pendakian ini. Mulai dari kondisi whiteout (sebuah situasi dimana cuaca yang tertutup salju mengubah berkas cahaya yang menyebabkan hanya obyek gelap yang terlihat) dan snow showers (hujan salju). Belum lagi kendala lain berupa kondisi tim yang mulai menurun, berhadapan dengan suhu minus yang sangat ekstrem.
Tapi perjalanan mereka tak terhenti di sana. Hanya ada satu kalimat penyemangat selama pendakian yaitu,
Berjuang Tabah Sampai Akhir.
Suhu minus 55 derajat celcius membuat Tim AIDeX menderita frostbite, yaitu radang dingin dimana jaringan sel didalam tubuh menjadi rusak karena terjadi pembekuan. Bahkan anggota tim ekspedisi ini harus merasakan anggota tubuh melepuh akibat dari serangan frostbite ini.
Kalau dilihat dari fotonya, bagian tubuh yang lebam dan berwarna ungu kehitaman adalah bagian wajah dan jari-jari tangan. Nggak kebayang seperti apa rasanya terpapar suhu minus 55 derajat, padahal biasanya mereka hidup di wilayah tropis yang suhunya bahkan nggak pernah menyentuk angka minus sama sekali.
Yang jelas prestasi ini patut kita kasih apresiasi. Perjuangan mereka paling nggak telah sukses membawa nama Indonesia ke kancah pendakian internasional. Dan meskipun hidup di daerah tropis, nyatanya pendaki Indonesia mampu mendaki di gunung bersalju dengan cuaca dan suhu yang ekstrem.
***
Nah bicara soal frostbite, Kamu pasti masih belum paham seutuhnya apa itu frostbite, gejala dan juga cara menanganinya. Frosbite sendiri sangat jarang terjadi di Indonesia karena cuaca gunung di sini masih relatif aman untuk para pendaki. Biasanya frosbite ini seringnya terjadi di gunung yang bersalju dan punya cuaca ekstrem kayak McKinley misalnya.
Frostbite dikenal juga dengan istilah radang dingin, yaitu semacam kondisi dimana jaringan sel di dalam tubuh menjadi rusak karena terjadi pembekuan. Bagian tubuh yang paling sering terkena radang dingin di antaranya jari tangan , jari kaki, hidung , telinga , dan pipi.
Dalam kondisi radang dingin yang normal, pembengkakan ini bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu adanya pengobatan. Tapi kalau sudah parah, pembengkakan ini harus diobati dan ditangai oleh pihak medis. Sebab jika Kamu sampai terserang frosbite yang cukup parah, maka Kamu berpotensi mengalami kerusakan jaringan kulit secara permanen.
Penyebab radang dingin adalah adanya suhu dingin yang mempengaruhi jaringan tubuh. Atau bisa juga kontak langsung dengan es, logam pembekuan atau cairan yang sangat dingin. Dari hal ini maka tubuh akan menerima suhu yang sangat dingin, sehingga akan berpengaruh pada suplay darah pada jaringan.
Umunya sih radang dingin ini terjadi di sekitaran suhu 5 derajat Fahrenheit atau minus 15 derajat Celcius. Untuk menangani radang dingin ini, Kamu butuh obat-obatan antibiotik jika sudah mulai mengalami tanda-tanda infeksi. Jangan lupa juga untuk mencukupi asupan minum agar tubuhmu tetap terhidrasi dengan baik.
Kamu mungkin nggak sadar kalau sedang terserang radang dingin. Apalagi kalau sebelumnya emang belum ngerti sama sekali tentang serangan raang dingin ini. Maknaya, Kamu perlu tahu gais apa aja gejala yang mungkin timbul.
Biasanya saat mulai terserang frostbite, Kamu akan merasa dingin yang sangat menusuk di bagian tubuh tertentu, misalnya jari tangan atau kaki. Berkanjut dengan gejala mati rasa, sendi terasa kaku, kulit mengeras, warna kulit memutih, dah mungkin akan merasakan adanya kesemutan.
Jika sudah masuk ke tahap yang lebih parah, frostbite ini akan memunculkan gejala berupa pelepuhan pada jaringan di bawah kulit. Kalau sudah menemukan tanda-tanda di atas, ada baiknya Kamu harus berhati-hati.
Untuk pertolongan pertama saat kamu terserang radang dingin, Kamu bisa lakukan hal ini:
***
Nah itu tadi gais, sedikit pengetahuan tentang frostbite. Meskipun kasus ini jarang banget terjadi di Indonesia, tapi nggak ada salahnya kok membekali diri dengan ilmu sebelum mendaki. Toh kita juga nggak tahu kondisi alam kayak apa yang bakal dihadapi saat di gunung. Intinya sih terus belajar membekali diri dengan banyak ilmu itu nggak rugi sama sekali!