Tips Mendaki Gunung Dalam Kelompok Besar

Ini tips mendaki gunung secara rombongan yang bisa membuat Kamu dan rombongan terhindar dari berbagai cobaan selama pendakian.

SHARE :

Ditulis Oleh: Wike Sulistiarmi

Bagi saya, mendaki gunung bukanlah hal sepele. Untuk bisa merealisasikannya butuh perencanaan yang sangat matang; rundown pendakian, keadaan fisik, logistik, hingga perlengkapan mendaki.

Foto oleh Shabara Wicaksono

Namun, meskipun sudah mempersiapkan segala keperluan mendaki, kerap terjadi yang tidak terduga terjadi selama pendakian. Cuaca yang tak tentu sering membuat rombongan/kelompok terpecah, ada yang ingin cepat-cepat sampai puncak, ada yang ingin pelan-pelan karena licin.

Mungkin jika rombongan hanya 4 sampai 6 orang akan lebih mudah berkoordinasi. Namun, berdasar pengamatan, banyak juga yang pendaki yang melakukan pendakian bersama 10 hingga 40-an lebih. Jumlah anggota yang terlalu banyak dalam sebuah kelompok pendakian tentu butuh cara tersendiri untuk mengoordinirnya.

Melihat banyaknya kasus pendakian yang akhir-akhir ini berakhir tragis, entah kematian karena rombongan kurang mengerti penanganan pertama atau tersesat karena terpisah dari rombongan disebabkan kurangnya pengetahuan tentang jalur pendakian, membuat saya khawatir, jika aktivitas pendakian akan menjadi kegiatan alam yang dilarang karena jumlah kecelakaan pendaki yang meningkat.

Tentu ini hanya ketakutan saya yang terlalu berlebihan, meski jika terus berlanjut terjadi banyak kecelakaan karena kelalaian pendaki, tak menutup kemungkinan hal tersebut terjadi.

Sependek pengalaman saya, berikut ini tips mendaki gunung bersama rombongan agar Kamu terhindar dari berbagai macam hal yang membahayakan saat mendaki gunung.

1. Persiapkan Fisik Rombongan

Mendaki gunung merupakan kegiatan yang membutuhkan fisik yang kuat agar bisa sampai ke tujuan (biasanya puncak).

Yang perlu diketahui, ketahanan fisik setiap orang itu berbeda, tentu saja saat mendaki akan terlihat jelas perbedaannya. Kebanyakan pendakian rombongan akan terpecah-pecah karena ketahanan fisik yang berbeda-beda.

Untuk menyiasatinya, lakukanlah jogging bersama, setidaknya satu minggu sebelum melakukan pendakian bersama rombongan. Hal tersebut akan membantu untuk mengetahui ketahanan fisik dan stamina masing-masing anggota.

2. Bagi Barang Bawaan Rombongan

Semakin banyak anggota rombongan, biasanya barang bawaan akan semakin banyak. Dari tenda, logistik dan air minum, hingga peralatan lainnya. Akan lebih baik barang-barang yang digunakan untuk kepentingan rombongan dibagi rata ke tiap anggota. Latihan fisik yang dilakukan sebelumnya dapat digunakan untuk menentukan siapa yang membawa barang yang lebih berat dan yang lebih ringan.

Biasanya, pembagian dilakukan sesuai tugas masing-masing. Misal, jika Kamu ditugasi sebagai tukang masak, Kamu akan membawa logistik makanan kelompok, lalu anggota rombongan lain yang bertugas sebagai dokumentasi membawa set peralatan kamera, lalu yang bertugas sebagai penanggung jawab peralatan camping, membawa tenda. Hal ini dapat meminimalisir protes dari anggota jika barang-barang kelompok dibagi menggunakan metode ini.

3. Perhatikan Urutan Mendaki

Kebanyakan pendaki gunung tersesat atau tertinggal karena urutan mendaki yang salah. Kebanyakan para pendaki yang ketahanan fisiknya lebih lemah malah berada di belakang, sehingga pendaki ini tertinggal dalam keadaan sakit.

Saya pernah membaca sebuah tulisan di salah satu grup facebook komunitas pendaki. Pendaki harusnya belajar dari rombongan serigala ini.

Tangkapan layar grup FB Komunitas Pendaki Gunung Indonesia Raya

Dalam postingan ini dijelaskan, serigala terdepan (lingkaran merah), adalah mereka yang dianggap veteran dan berpengalaman, namun secara fisik mereka sudah tak begitu kuat, pengalaman dan keberadaan mereka bisa mengatur kecepatan gerak barisan. Jadi fungsi mereka, selain mengatur kecepatan gerak, juga sebagai mentor (pembimbing) bagi serigala-serigala yang lebih junior.

Sebelas serigala di tengah (lingkaran biru), adalah serigala Betina. Mereka dijaga oleh 10 serigala jantan (berpengalaman dan kuat), yang terbagi dua kelompok, 5 di depannya dan 5 di belakangnya. Sedangkan 1 serigala yang paling belakang (lingkaran hijau), adalah sang pemimpin. Ia yang dianggap fisinya paling kuat dan berpengalaman. Ia berperan mengontrol, memberi perintah dan mengoordinir barisan, sehingga sampai di tempat tujuan dengan selamat tanpa ada satupun anggotanya yg hilang ataupun terpisah dari rombongan.

***

Yang terpenting dalam pendakian rombongan adalah selalu menjaga kekompakan selama mendaki. Karena apapun permasalahan yang muncul selama pendakian tidak akan menjadi masalah besar jika selalu bekerja sama.

Baca juga:

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU