Bisa dibilang, sekarang ini Gunung telah menjadi destinasi wisata. Tak hanya pecinta alam, hampir semua kalangan kini menggandrungi aktivitas ekstrem ini.
Pendakian gunung di Indonesia memang kian populer seiring perkembangan media sosial. Gunung punya daya tarik yang sanggup menjadi magnet bagi wisatawan. Berada di puncak gunung membawa kita serasa menyatu dengan alam, dengan ketenangan dan hawa dinginnya.
Namun, bagi beberapa orang, dinginnya suhu di gunung menjadi halangan saat ingin berwisata ke sana. Sebenarnya ada beberapa tips untuk menyiasati suhu dingin di gunung, ini beberapa rekomendasi kami:
Aklimatisasi secara singkat merupakan proses penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan barunya, yang dalam arti ini lingkungan baru yang berbeda dari yang biasa dijumpai, perbedaan yang mencolok, terutama pada suhu.
Bagi para pendaki pemula sebelum melakukan pendakian, disarankan untuk melakukan aklimatisasi sederhana dalam bentuk melakukan peregangan, tidak terburu-buru dalam mendaki, dan atur pernafasan sebaik mungkin supaya tubuh dapat melakukan penyesuaian dengan baik.
Ketahui tips dan trik bertahan di alam bebas dengan klik di sini.
Sudah barang pasti bila mendaki gunung pakaian yang digunakan juga pakaian yang lebih tebal dari biasanya. Yang perlu kalian pastikan adalah pakaian harus dalam kondisi kering. Segeralah ganti pakaian yang basah karena gunung sarat dengan anginnya yang kencang.
Jika dalam keadaan terpaksa pakaian basah dan tidak membawa pakaian kering, carilah tempat berlindung untuk menghangatkan diri dari angin kencang.
Jangan biarkan perut kalian kosong saat kedinginan. Jika perut kalian telah terisi, maka tubuh akan lebih baik memproduksi panas tubuh. Makan makanan yang mengandung protein dan karbohidrat tinggi supaya tubuh lebih banyak memproduksi asam laktat yang dalam tubuh akan lebih cepat memproduksi panas.
Beberapa makanan yang kaya akan karbohidrat dan protein di antaranya: kentang, ibu jalar, kacang-kacangan, roti gandum, nasi, dan lain-lain.
Proses pendakian yang lumayan menyita tenaga dan waktu sebaiknya diganjar dengan jangan hanya berdiam diri di tenda. Bergeraklah, berjalan-jalan di sekitar sambil melihat keindahan alam. Dengan terus bergerak, maka tubuh akan memicu hangat dari dalam.
Gunung itu luas, sayang sekali kan kalau kalian hanya berdiam diri saja?
Apa yang harus kita lakukan saat mengalami hipotermia di tengah gunung? Berikut tips dari kami:
Tubuh yang fit sangat memberikan efek positif pada saat kalian berada di puncak gunung. Berjalanlah sesuai kemampuan daya tahan tubuh karena jika kurang istirahat maka membuat kesadaran kita semakin berkurang dan juga semakin membuat efek dingin yang menusuk.
Jangan sungkan untuk beristirahat dalam pendakian karena bila dipaksakan maka kalian juga memaksa daya tahan kalian untuk bekerja lebih keras.
Tips kali ini ialah siapkan api unggun. Api ini sangat berguna untuk menghangatkan tubuh dan juga menghangatkan suasana pada malam refreshing kalian di gunung. Api unggun ini juga akan memberikan kesan yang lebih indah pada setiap camping yang kalian lakukan.
Yang perlu diperhatikan, jangan menyalakan api unggun terlalu dekat dengan tenda kalian dan juga bila menyulut api unggun menggunakan bahan bakar minyak, perhatikan tetesan minyak tersebut apakah hingga mendekati tenda karena bahan bakar minyak yang tersulut api akan menjalar. Selain berbahaya, kalian juga tidak mau rumah sementaramu di gunung rusak kan?
Ketahui cara membuat api unggun yang baik dan benar dengan klik di sini.
Setiap tubuh manusia memiliki sumber suhu panas. Untuk menghangatkan diri dan mengurangi tekanan angin dingin pada tenda, tidurlah berhimpit-himpitan. Ini yang biasa dilakukan para pendaki ketika mereka tidur.
Bila dalam suatu waktu ada seseorang yang menderita hipothermia (gejala tubuh sulit mengatasi tekanan suhu dingin), penanganan daruratnya ialah saling berdekapan kulit dengan kulit. Hal ini akan saling memberi panas tubuh pada satu sama lain.