Sebagian besar masyarakat indonesia memilih tempat wisata alam untuk sejenak beristirahat dari rutinitas harian yang sangat padat. Hutanatau gunung menjadi salah satu tempat yang tak pernah sepi peminat. Banyak yang menganggap hutan dan gunung adalah tempat paling tepat untuk merenung, menenangkan diri, dan menjauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Camping adalah kegiatan yang sering dilakukan saat mengunjungi hutan. Mengingat lokasi hutan berada jauh dari keramaian warga, saat camping di hutan atau gunung diperlukan persiapan yang matang untuk menghindari hal-hal tak terduga seperti kehabisan makanan atau bahkan tersesat. Jika kemungkinan buruk tersebut terjadi, tak perlu panik karena hutan dan gunung memiliki berbagai jenis tumbuhan yang dapat menolongmu. Berikut disajikan daftar tumbuhan yang dapat menolongmu saat tersesat di hutan.
Saat tersesat di hutan dan tak bisa menentukan arah
karena cahaya matahari terhalang oleh pepohonan, kamu bisa memanfaatkan lumut.
Lumut selalu tumbuh berlawanan dengan arah matahari terbit. Jika matahari
terbit dari timur, maka lumut akan selalu tumbuh dari arah barat.
Memiliki beberapa nama lokal seperti Senggani
(Jawa), Harendong Gede (Sunda). Senggani merupakan tumbuhan yang sering
dijumpai di hutan tropis seperti Indonesia. Buah senggani yang sudah matang dan
berwarna merah dapat dimakan, rasanya sedikit asam dan manis. Memiliki tekstur
seperti semangka dengan kandungan air yang sangat banyak. Bagian daun
mengandung tannin, flavonoid, dan saponin dapat digunakan untuk mengobati
diare, sariawan, radang usus, hingga keputihan pada wanita.
Sentolang atau disebut juga mundar masih berkerabat
dekat dengan manggis. Banyak ditemui di hutan tropis di Kalimantan, Sumatera,
dan Jawa. Bentuknya bulat dengan warna merah dan kulit buah yang keras. Rasanya
asam manis mirip buah manggis dengan kandungan air yang tinggi. Jika terlalu
masak buah sentolang akan berasa sangat asam.
Lampeni masih berkerabat dekat dengan suku
jambu-jambuan. Banyak ditemui di hutan Pulau Jawa, dari dataran rendah hingga
pegunungan. Buah, daun, bunga, mauoun bijinya dapat di konsumsi. Buah berukuran
kecil dengan warna ungu atau hitam jika sudah masak. Rasa buah perpaduan antara
manis, asam, dan sepah di lidah. Pohonnya berupa semak perdu dengan ketinggian
mencapai lima meter, dan terlihat mencolok dengan buahnya yang berwarna hitam.
Masyarakat lokal menyebutnya dengan kalampai, namun
di Indonesia secara umum disebut tapos. Banyak ditemukan berserakan di tanah.
Buah berbentuk lonjong berwarna kecoklatan. Memiliki knadungan karbohidrat yang
cukup tinggi, sehingga bisa menjadi alternatif saat persediaan beras habis.
Rasanya mirip dengan biji nangka. Untuk mengkonsumsinya harus direbus terlebih
dulu.
Jambu tangkalak memiliki beberapa nama seperti
harendong raja, jamolok, harendong. Jambu tangkalak memiliki bentuk buah
berbentuk bulat, kurang beraroma, dengan warna kuning gading jika telah matang.
Rasanya sedikit manis dan asam mirip jambu biji. Banyak di jumpai di
hutan-hutan Pulau Jawa. Di Bogor, daun jambu tengkalak digunakan sebagai
pembungkus makanan saat acara kenduri dan kayunya digunakan untuk kayu bakar.
Arbei atau disebut juga mulberi memiliki bentuk
menyerupai anggur dengan ukuran sangat kecil. Warna buah putih saat muda,
kemudian berangsur berubah menjadi merah kemudian ungu atau hitam saat matang.
Rasanya sangat manis jika sudah matang. Mengandung banyak kandungan nutrisi
sehingga sering dimanfaatkan sebagai obat untuk berbagai penyakit. Di hutan
atau gunung, arbei adalah makanan bagi satwa herbivore seperti kera dan
beberapa jenis burung.