Terpilih Sebagai Geopark Dunia, Geopark Rinjani Belum Bisa Lega

Namun demikian, kabar bahagia ini pun masih menyisakan sedikit muram karena harus diakui, Geopark Rinjani ada masalah dalam hal anggaran.

SHARE :

Ditulis Oleh: Echi

Geopark Rinjani belum lama ini telah diresmikan menjadi geopark dunia oleh UNESCO. Kabar bahagia ini disambut antusias dan suka cita. Bagaimana tidak, Rinjani butuh proses yang panjang hingga akhirnya ditetapkan sebagai geopark dunia.

Menurut Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Pemerintah Provinsi NTB, Chairul Mahsul, informasi penetapan Geopark Rinjani sebagai geopark dunia diterimanya dari hasil putusan sidang Unesco Executive Board pada Kamis (12/4).

Segara Anak, salah satu keistimewaan Gunung Rinjani. Foto dari poskotanews.com

Chairul pun menambahkan, kabar ditetapkannya Geopark Rinjani sebagai anggota baru Unesco Global Geopark (UGG) atau geopark dunia sangat membahagiakan seluruh elemen yang ada di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan juga Indonesia.

“Karena ini adalah perjuangan dan penantian panjang sejak memulai sebagai geopark nasional,” tutur Chairul seperti yang dilansir dari Republika.co.id

Namun demikian, kabar bahagia ini pun masih menyisakan sedikit muram karena harus diakui, Rinjani ada masalah dalam hal anggaran. Melansir dari detiktravel.com, Kadispar NTB, Lalu M Faozal mengatakan yang selama ini jadi perhatian serius di Gunung Rinjani. “Angggaran,”

“Pendapatan taman nasional yang masuk dalam pendapatan negara non pajak itu, tidak kemudian berbanding lurus dengan anggaran yang tersedia di Taman Nasional Gunung Rinjani,” tutur Lalu M Faozal

Minimnya anggaran berakibat pada kurangnya kelengkapan fasilitas yang ada di Gunung Rinjani.

Seperti yang dituturkan Lalu M Faozal, setiap harinya pemasukan Gunung Rinjani bisa dibilang banyak. Namun, tak sebanding anggaran yang diterima pihak taman nasional. Sedangkan, anggaran yang diterima Rinjani tersebut yang akan digunakan untuk mengelola Rinjani.

“Sehari itu pemasukan Gunung Rinjani banyak lho, tapi tidak sebanding dengan anggaran yang diterima oleh pihak taman nasional. Yang mana, anggaran itu nantinya juga digunakan untuk mengelola dan membuat Gunung Rinjani lebih nyaman didatangi,” papar Faozal.

Selama ini Gunung Rinjani dibawah pengelolaan Taman Nasional Gunung Rinjani, instansi yang dimiliki oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Anggaran yang diterima dari sana masih dianggap kurang. Untungnya, Geopark Rinjani memperoleh bantuan anggaran dari Dinas Pariwisata NTB.

Harapannya, dengan terpilihnya Rinjani sebagai geopark dunia oleh UNESCO, pihak Balai Taman Nasiona Gunung Rinjani lebih memperdulikan dan memberikan alokasi dana lebih untuk mengembangkan geopark Rinjani.

SHARE :



REKOMENDASI




ARTIKEL KEREN PALING BARU