Beberapa waktu belakangan ini, Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi perbincangan hangat setelah pemerintah berencana untuk membangun taman wisata premium di Pulau Rinca ala film ‘Jurrasic Park’ dengan Komodo sebagai bintang utamanya. Tidak sedikit pihak yang kontra karena khawatir akan merusak ekosistem alam di Pulau Rinca.
Sejumlah aktivis pegiat lingkungan menentang pembangunan Jurrasic Park Komodo di NTT. Mereka beranggapan, Jurrasic Park Komodo akan memberi dampak negatif terhadap kelestarian Komodo. Tak bisa dipungkiri, banyak pohon di sekitar lokasi yang akan ditebang selama pembangunan. Padahal pohon-pohon tersebut menjadi tempat berlindung para Komodo remaja.
Tak sampai di situ, sejumlah hewan langka lain di Taman Nasional Komodo juga dipastikan akan menjauh atau mencari tempat lain karena kehadiran manusia dan aktivitas bising selama pembangunan. Kuda Liar, Babi Hutan, dan Kerbau Liar adalah hewan-hewan buruan Komodo. Jika mereka mulai mencari tempat baru maka Komodo pun akan kesulitan mencari mangsa.
Komodo merupakan harta yang sangat berharga, tak hanya bagi Indonesia, namun juga dunia. Tidak heran jika pada tahun 1991, UNESCO menetapkan Taman Nasional Komodo sebagai Situs Warisan Dunia. Komodo telah hidup sejak 4 juta tahun lalu. Berkembang dari genus Varanus pada 40 juta tahun lalu. Mengalami evolusi di Australia sebelum berpindah ke Nusa Tenggara.
Pada tanggal 11 November 2017, Taman Nasional Komodo di NTT yang luar biasa mendapatkan suara terbanyak dalam ajang “New 7 Wonders”. Taman Nasional Komodo masuk jajaran tujuh keajaiban dunia baru bersama Teluk Halong, Hutan Amazon, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, serta Table Mountain. Sungguh prestasi yang hebat.
Taman Nasional Komodo terdiri atas tiga pulau besar: Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Berdiri sejak 1980, taman nasional ini didedikasikan untuk melindungi Komodo dan 277 spesies hewan lain yang terancam punah. Total Luas keseluruhan Taman Nasional Komodo mencapai 1.817 Km2 dengan wilayah daratan 603 Km2.
Tidak hanya bersafari di padang rumput, wisatawan yang datang ke Taman Nasional Komodo juga dapat menikmati indahnya bahari yang indah dan luar biasa. Setidaknya terdapat 253 spesies terumbu karang dengan sekitar 1.000 spesies ikan warna-warni. Hal ini membuat Taman Nasional Komodo menjadi salah satu spot untuk snorkeling dan diving terbaik di dunia.
Taman Nasional Komodo terletak di kawasan Wallacea yang terbentuk dari pertemuan dua benua yang menciptakan deretan kepulauan vulkanik. Hal ini mempengaruhi flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Flora-fauna di Taman Nasional Komodo adalah campuran dari benua Asia dan Australia, atau dengan kata lain transisi antara dua benua sehingga sifatnya endemik.
Ekosistem taman nasional ini dipengaruhi oleh iklim kemarau panjang dan suhu udara yang panas dengan curah hujan yang rendah. Ekosistem laut di tempat ini banyak terpengaruh oleh El-Nino/La Nina yang berdampak pada memanasnya air laut dan arus gelombang laut besar. Vegetasi yang ada di Teman Nasional Komodo yaitu padang savana, hutan tropis, hutan gunung.
Daya tarik utama Taman Nasional Komodo adalah keberadaan reptil purba Komodo. Namun alamnya yang khas dan masih sangat alami juga menjadi daya pikat tersendiri. Panorama bawah lautnya begitu indah, wisatawan dapat mencoba memancing, snorkeling, diving, kano, atau bersampan. Di daratan, bisa menjajal untuk hiking, pengamatan satwa, atau camping.