Menipisnya uang saat perjalanan menjadi permasalahan yang kerap dihadapi para traveler. Biasanya, solusi termudah adalah meminta bantuan keluarga atau teman dengan meminjam uang.
Namun, tidak bagi dua turis asal Rusia Alex (25) dan Marina (19). Uang perjalanan menipis, kedua turis ini memilih untuk memangkas biaya transportasi dengan berjalan kaki.
Hebatnya, perjalanan yang ditempuh kedua turis Rusia ini tak main-main. Mereka harus berjalan kaki dari Bogor hingga Pelabuhan Ratu.
“Kami dari Rusia, kami mau ke Palabuhan Ratu, pantai, iya, kita jalan kaki, karena kita tak punya cukup uang, saya tahu kalau Palabuhan Ratu masih jauh, tapi kami menikmati perjalanan ini,” ujar Alex kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (11/5/2018).
Padahal, jarak antara Bogor menuju Pelabuhan Ratu sangat lah jauh. Kira-kira sekitar 85 km.
Sontak, apa yang dilakukan turis Rusia ini membuat warga di sepanjang jalan Raya Ciawi-Sukabumi geleng-geleng kepala.
Apa yang dilakukan oleh kedua turis Rusia tersebut mengingatkan kita kembali pada tren “begpacking” yang marak di kawasan negara-negara Asia Tenggara di mana banyak turis yang kehabisan uang perjalanan memilih untuk meminta-minta.
Sekilas tentang tren “begpacking”, beberapa waktu lalu, para turis dari benua biru atau pun Amerika yang sedang liburan di Asia Tenggara mengaku mencari uang dengan mengemis, mengamen, hingga menjual foto perjalanan dalam bentuk kartu pos.
Bahkan, tak sedikit yang terang-terangan meminta bantuan untuk mendanai perjalanan mereka. Yang membuat orang menatap sinis atas apa yang dilakukan oleh “begpacker” ini adalah mereka kehabisan uang karena berfoya-foya selama traveling, namun saat bujet tipis malah turun ke jalan dengan meminta bantuan.
Namun, kegigihan yang dilakukan Alex dan Marina untuk jalan kaki dari Bogor – Pelabuhan Ratu patut diacungi jempol. Paling tidak mereka tidak mengemis seperti yang dilakukan para oknum “begpacker”.
Memang jarak yang ditempuh tak masuk akal, sangat jauh. Tapi, upaya yang dilakukan untuk tetap survive di perjalanan tak merugikan orang lain.
Meskipun demikian, sebaiknya memang harus merencanakan anggaran perjalanan sedetail mungkin untuk menghindari hal-hal tak diinginkan seperti kehabisan uang misalnya.
Hal pertama yang wajib dilakukan saat menyusun bujet perjalanan adalah alokasikan dana sesuai porsi. Biaya transportasi dan akomodasi menjadi prioritas utama.
Setelahnya, sisakan dana darurat atau cadangan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga. Jika bujet perjalanan masih tersisa cukup banyak, Anda bisa memanfaatkannya untuk memanjakan diri atau belanja. Namun, jika tak banyak sisa, baiknya tetap berhemat.