Sriwijaya Air bawa durian menjadi trending topik pada dunia penerbangan kita kali ini. Diketahui bahwa maskapai Sriwijaya Air 091 tujuan Bengkulu-Jakarta membawa sekitar dua ton durian di kargo pesawat pada Senin (5/11/2018).
Informasi soal bau durian di pesawat itu jadi viral lewat unggahan Amir Zidane di Facebook. Amir menyebut aroma durian yang menyengat membuat penumpang memprotes awak kabin hingga akhirnya penumpang turun dari pesawat.
Dia menyebut sempat ada perdebatan antara penumpang dan petugas hingga akhirnya durian diturunkan dari pesawat. Setelah itu, barulah pesawat diterbangkan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Manajer Sriwijaya Air Bengkulu, Abdul Rahim didampingi Kepala Bandara Fatmawati, Anies Wardhana, Selasa (6/10/2018), memberikan keterangan resmi.
Menurut Abdul Rahim, mekanisme penangkutan durian tersebut sebenarnya sudah sesuai prosedur. “Berita bahwa Sriwijaya Air bawa durian 3 ton itu tidak benar. Itu sudah termasuk semua bagasi dan kargo, berat durian hanya 2,025 ton,” kata Abdul Hakim dilansir Kompas.
Durian telah dikemas sesuai peraturan yang ada dan diletakkan di dalam bagasi. Hal tersebut tidak dilarang dan tidak membahayakan penerbangan.
Hal ini diamini Kepala Bandara Fatmawati, Anies Wardhana. Menurut dia, mengangkut durian di kargo dibolehkan namun dikemas dengan baik agar tidak mengganggu keselamatan penerbangan.
“Di kargo boleh bawa durian tidak membahayakan penerbangan. Namun, kasus kemarin itu mengganggu kenyamanan penumpang lain,” ungkap Anies, Kepala Bandara Fatmawati, Bengkulu.
Menurut dia, pihak Kementerian Perhubungan akan melakukan evaluasi atas insiden tersebut. Menurut dia, Sriwijaya memang membolehkan pengangkutan durian ini untuk memperkuat penjualan hasil perkebunan dari Bengkulu, termasuk durian.
Abdul Rahim menambahkan, sebagai tindakan korektif, langsung melakukan off load dan pesawat segera terbang. “Kami tidak akan menerbangkan pesawat, apabila pesawat tersebut tidak layak dan membahayakan seluruh penumpang dan kru,” pungkas Abdul Rahim mengakhiri.