Belum lama ini Israel mengeluarkan kebijakan yang melarang seluruh WNI masuk ke dalam wilayah Negeri Bintang Daud tersebut. Hal ini sebagai tindakan balasan setelah sebelumnya warga Israel dilarang masuk ke Indonesia. Kebijakan ini sangat disayangkan, mengingat ada tiga situs agama di Israel yang punya arti penting untuk warga tanah air.
Tak hanya bagi WNI, situs agama di Israel tersebut bahkan telah menjadi lokasi ziarah penting oleh umat agama di seluruh dunia. Setidaknya ada tiga situs agam di Israel yang selama ini menjadi lokasi ziarah, di antaranya:
Selain Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, Masjid Al Aqsa juga merupakan masjid tersuci bagi umat Muslim. Di dalam kompleks masjid ini terdapat lokasi khusus yang diberi nama Dome of The Rock. Lokasi yang diyakini sebagai tempat pijakan Nabi Muhammad dalam perjalanan Isra Miraj menuju langit. Tempat yang sama juga dipercaya menjadi lokasi penyembelihan Nabi Ismail oleh Nabi Ibrahim.
Situs agama di Israel yang satu ini memiliki area yang cukup luas, bahkan di dalamnya ada tiga masjid berbeda. Di antaranya Masjid Qibly, Buraq, dan Marwan.
Gereja Makam Kudus atau dikenal dengan nama ‘Church of the Holy Sepulchre’, didirikan pada Abad ke-4 oleh umat Kristen di Yerusalem. Banyak orang meyakini bahwa lokasi ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Yesus Kristus.
Konon di era Perang Salib, Sultan Saladin memerintahkan dua keluarga muslim, Al Husseini dan Nuseibeh, untuk menjaga Gereja Makam Kudus. Tradisi tersebut bahkan masih dilangsungkan turun-temurun hingga kini.
Gereja Makam Kudus kini menjadi tempat penting dan suci untuk enam aliran kekristenan, yaitu Katolik Roma, Ortodoks Koptik, Ortodoks Etiopia, Ortodoks Armnenia, dan Ortodoks Yunani.
Bukit Bsit atau Temple Mount merupakan situs agama di Israel yang cukup vital. Dianggap sebagai dataran tinggi tertua di Yerusalem, bukit satu ini punya banyak cerita sejarah dan lokasi suci yang penting dalam berbagai ritual agama.
Masjid Al Aqsa sendiri dibangun di kawasan Bukit Bait ini. Reruntuhan Bukit Bait disebuat-sebut sebagai Tembok Ratapan, yang menjadi salah satu situs keagamaan penting dunia.
Luas Bukit Bait mencapai 144 ribu meter persegi. Dalam bahasa Ibrani lokasi ini disebut dengan istilah Har haBayit, sementara dalam bahasa Arab istilahnya adalah Haram esh-Sharif.