Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya. Keragaman itu ternyata memunculkan banyak sekali kuliner akulturasi yang ternyata rasanya lezat. Salah satu contohnya adalah Siobak, kuliner Singaraja yang memadukan unsur Bali dan Cina.
Siobak merupakan kuliner bebahan dasar daging babi yang cukup terkenal di Bali. Konon kuliner ini memiliki kaitan yang sangat erat dengan keberadaan warga Cina yang ada di Singaraja.
Menurut tokoh masyarakat setempat, Made Netha mengatakan jika keberadaan warga Cina lah yang memiliki peran cukup penting tentang keberadaan kuliner itu.
“Memang jika dilihat secara tertulis sepengetahuan saya tidaklah ada namun hal ini diperkuat dengan adanya cerita turun temurun,” kata pria kelahiran 1950 itu dilansir kumparan.com.
Siobak sendiri memiliki ciri khas pada bumbunya yang kental seperti bumbu yang ada pada kuliner lunpia Semarang. Namun, bumbu siobak rasanya lebih kuat, kaya akan rempah-rempahnya. Biasanya terdiri dari rempah-rempah cengkeh, kayu manis, bawang putih, lada, gula merah, dan tauco.
Isian sepiring kulier ini terdiri dari daging jeroan babi, daging babi, kerupuk kulit babi, dan acar.
Harga per porsinya sangat murah, yakni sekitar Rp10.000 hingga Rp40.000 saja.
Meski menggunakan jeroan, tak ada bau amis yang tercium dari kuliner ini. Kuliner ini sangat cocok ditemani dengan sepiring nasi dan disantap selagi hangat.
Di Singaraja sendiri terdapat satu tempat yang menjual kuliner ini dan cukup terkenal mengingat tempat ini adalah salah satu pioneernya dia adalah Che Khelok sedangkan untuk di Denpasar Anda bisa mencobanya di Siobak Singaraja Jl Letda Made Putra.