Baru-baru ini selokan di Dusun Singosaren, Desa Wukirsari, Imogoro, Bantul, Yogyakarta ini jadi bahan pembicaraan di media sosial. Netizen kagum karena parit ini begitu bersih dan terjaga, bukan hanya itu saja selokan ini bahkan menjadi rumah bagi ribuan ikan hias.
Selokan ikan ini, kini jadi lokasi bersantai warga dan berkumpul dengan keluarga. Bahkan karena keunikannya, banyak masyarakat menyempatkan diri untuk berwisata ke sini.
Berdasarkan keterangan ketua RT 04 Singosaren, Asnan Hidayat selokan penuh ikan tersebut awalnya sangat kumuh dan menjadi tempat sampah para warga. Bahkan kadang dijadikan tempat buang hajat.
“Selokan bergeser fungsi. Awalnya, sebagai saluran irigasi, jadi tempat buang sampah,” ujar Asnan.
Karena menjadi tempat sampah warga, air pun tak bisa mengalir dengan baik. Padahal rumah warga berhadapan langsung dengan selokan. Akhirnya selokan kumuh tersebut dibersihkan dan ditaburi 10.000 bibit nila dan akhirnya ditinggali oleh ikan-ikan tersebut.
“Sekarang warga sudah sadar. Warga sini tidak membuang sampah di selokan lagi.Kita juga nggak menyangka. Tanggapan masyarakat luar biasa” jelasnya.
Selokan penuh ikan ini dinamai dengan nama ‘Tansah Bedjo’ yang artinya ‘Selalu Beruntung’.
Uniknya, warga setempat sudah memberikan beberapa aturan untuk wisatawan yang ingin berwisata ke desa ini untuk melihat ikan. Pengunjung dilarang menangkap ikan dengan alat apapun. Jika ketahuan, pengunjung akan didenda Rp 2 Milliar.
“Ngasih makan ikan silakan, menangkap ikan jangan!” ujarnya.
Denda dan larangan ini sudah dipampang warga di pinggir parit. Tulisan tersebut mengutip UU Nomor 31 Tahun 2004, tentang Perikanan.
Agar ikan tidak menghilang dari area selokan warga, dibangun sebuah kincir yang berfungsi sebagai sekat agar ikan tak terbawa arus.
Selain Selokan di Yogyakarta, di Klaten juga ada selokan yang dipenuhi dengan ikan hias. Selokan ini berada di Desa Pluneng, Kebonarum, Klaten.
Dulunya selokan ini juga kumuh dan penuh sampah, kini setelah ditaburi sekitar 2 ribu bibit ikan, kini selokan ini sangat indah.